Usianya Baru 13, Fayanna Ailisha Davianny Sudah Hasilkan 42 Buku

Fimela diperbarui 11 Mei 2018, 13:05 WIB

Sejak usianya masih sangat belia yakni genap 8 tahun, gadis remaja cantik bernama Fayanna Ailisha Davianny ini sudah memenangkan sebuah perlombaan menulis cerpen tingkat nasional yang diadakan oleh sebuah penerbit buku. Fayanna yang memang senang membaca dan menulis sejak balita ini kini bahkan telah menginspirasi banyak orang dengan sederet prestasi yang membanggakannya.

Dilansir dari laman Liputan6.com, Fayanna saat ini telah menghasilkan karya berupa buku sejumlah 42 buah. Buku-buku itu kemudian dicetak oleh penerbit dan dijual di pasaran. Buku-buku karyanya juga senantiasa membawanya menjadi penulis cilik berbakat dari tanah air.

"Aku suka menulis dari umur setahun. Waktu itu aku sering dibacain buku sama mama. Terus aku dengar jika baca buku itu seru, jadi aku ya mulai baca buku sendiri. Berawal dari baca buku ini, aku jadi suka nulis," ungkap Fayanna.



Dari pengakuannya, Fayanna menulis tidak dengan komputer dulu. Ia memulai menulis dengan menulis tangan. Meski begitu, ia tak pernah patah semangat. Ia terus menggali potensinya untuk menulis berbagai tulisan menarik dan bermanfaat. Hingga tulisannya menjadi juara dalam lomba dan ia diminta menerbitkan buku, ia mulai belajar menulis di komputer.

Buku pertama yang ditulis Fayanna berjudul "Kesandung Hobiku." Sejak saat inilah, gadis cantik ini semakin kenal dengan pihak penerbit dan diajarin banyak hal tentang kepenulisan. Ia juga diberi kesempatan ikut les selama 3 bulan tentang bagaimana cara menulis yang baik dan benar serta menarik.

Walau saat ini juga sibuk menulis dan menggeluti hobinya, Fayanna mengaku ia tidak ingin sekolahnya terbengkalai. Ia tetap aktif di sekolah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Jika di waktu libur gadis ini akan menghabiskan banyak waktunya untuk menulis, saat sekolah ia akan menulis saat malam selepas mengerjakan PR.

"Kalau sekolah, aku lebih lebih mementingkan sekolah. Jadi satu buku bisa aku tulis selama satu bulan. Tapi kalau libur satu minggu saja satu buku sudah selesai. Dalam sehari aku usahakan menulis sebanyak 5 halaman," jelas Fayanna.



Selain menulis banyak buku dan mendapat penghargaan sebagai penulis buku cilik inspiratif, Fayanna juga sering mendapat penghargaan lain. Tahun 2015 ia diminta sebuah media cetak nasional untuk menjadi Reporter Cilik dan bertugas mewawancarai Presiden Joko Widodo. Tahun 2016 ia berhasil mendapat penghargaan dari penerbit buku yang membuatnya terbang ke Korea Selatan. Tahun 2017, Fayanna mendapat penghargaan Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

"Dengan membaca, wawasan kita jadi luas, terus kita bisa menuangkan ide-ide dalam tulisan. Karena dengan menulis, kemampuan kita bakal berguna apa pun profesi di masa depan. Menulis membuat kita berpikir kreatif, berdaya ingat tinggi, bisa menyampaikan sesuatu secara runtut dan sistematis. Jadi itu berguna sekali," ungkap Fayanna.

Prestasi yang sangat membanggakan dan menginspiratif ya ladies. Teruslah berkarya Fayanna, teruslah membuat karya-karya mengesankan dan mengagumkan.



(vem/mim)