Tuhan Bisa Beri Rezeki Melimpah Meski Kita Tak Memintanya, Anugerah Itu Ada

Fimela diperbarui 09 Mei 2018, 09:50 WIB

Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.

***

Tahu, bisa, dan berhasil menurutku adalah bagian dari proses mewujudkan impian. Sedangkan jenuh, lelah, dan mundur adalah penghambatnya. Ya Tuhan jika aku berhadapan dengan kelelahan, jenuh dan sebagainya aku bisa saja keliru. Jika aku keliru maka tidak menutup kemungkinan jika nantinya aku membuat kesalahan.

Sebelumnya, aku pernah beberapa kali menghadapi ini, aku kesana kemari mencari seseorang yang bisa meredakan masalahku dan aku juga berharap mereka bisa membuat hatiku bersih dengan cepat. Hasilnya memang iya, aku dapat mencurahkan isi hatiku kepada mereka dan mendapatkan ketenangan dengan cepat atau instan, setelah beberapa lama kemudian aku kembali membutuhkan seseorang untuk bersandar dan bercerita.

Terus-terusan seperti ini, apa setiap masalahku sendiri harus aku curhatin sama teman-temanku baik itu masalah besar atau pun kecil sekalipun, setiap orang berbeda aku tidak bisa jika harus selalu bergantung dengan orang lain, karena aku sendirilah yang nanti menentukan masa depanku sendiri. Jadi aku harus mencari solusi. Tapi apa, dengan siapa, apa dengan keluarga yang tidak pernah punya waktu luang untuk mengobrol. Kepada siapa aku harus bersandar, aku takut salah, aku takut gagal, tapi jangan sampai aku takut untuk berdampingan dengan orang-orang baru dan bersosialisasi dengan mereka di dunia digital ini.

Untuk beberapa saat aku menundukkan kepala dan merenung. Semakin dalam dan perlahan kutemukan akar dari masalahku. Masalahku cuma satu (kayak lagunya Nindy aja, hehe bercanda), yaitu hatiku penuh dengan ketakutan.

Setelah aku kembali menegakkan kepalaku, aku langsung berdoa, “Ya Tuhan, berilah aku penerangan agar aku dapat menemukan jalan yang benar. Mulailah ketenangan terasa, bukan hanya di hatiku, ragaku juga merasakannya meski hanya sebatas getaran-getaran kecil saja. Setiap hari bahkan setiap saat aku selalu memohon keselamatan, perlindungan, orang-orang yang baik  kepada Tuhan. Dan berkat-Nya luar biasa. Aku merasa dilindungi, dituntun ke arah yang benar, aku merasa terberkati."

Selama ini kenapa Sang Pencipta yang amat pengasih, penyayang dan pemurah bisa nyaris aku lupakan. Dari sekian waktu yang telah berlalu itu aku bisa berdoa kepada Tuhan jutaan kali. Dan saat ini belumlah terlambat, aku bisa berdoa kepada Tuhan kapan saja dan aku menganggapnya sebagai kewajibanku selamanya.

Dulu ketika aku berada pada kelemahanku, aku pasti mencari teman-teman, bukannya aku menganggap teman itu tidak penting, tapi apalah arti solusi jika tidak ada kebersihan hati yang hanya bisa aku dapat saat bersujud bakti kepada Tuhan. Tanpa kebersihan hati masalah tetap bisa saja muncul tiada henti dan kalau sudah mempunyai kebersihan hati, pasti semua akan terasa damai, tenang, bisa memaafkan dan mengikhlaskan apapun dan siapapun, kita bisa memberi dan berbagi meski bukan hanya dalam bentuk materi.

Sekarang bagiku berdoa kepada Tuhan lah yang terpenting dan kebersihan hati adalah anugerah yang berharga. Memang mendapatkannya itu tidak instan tetapi manfaatnya luar biasa. Tuhan bisa memberikan rezeki yang melimpah meski kita tidak memintanya. Anugerah itu ada. Percayalah.

Semoga ini dapat menginspirasi perempuan-perempuan di seluruh Indonesia.

(vem/nda)
What's On Fimela