Memang benar bahwa kehidupan begitu penuh dengan keindahan yang tak terduga dan kejutan yang aneh.
Dan selagi memikirkannya, saya ingin berbagi cerita tentang cinta yang sedang saya perjuangkan saat ini.
Jadi, saya bertemu seseorang.
Ini bukan tentang menemukan seseorang untuk kehilangan dirimu, ini tentang bertemu seseorang untuk menemukan dirimu. Semuanya terasa mudah. Semua hal datang pada waktu yang tepat. Tepat ketika saya berpikir saya tidak akan pernah bisa menemukannya dengan mudah.
Saya tidak pernah mengharapkannya. Saya mengenalnya dari masa lalu — boleh dikatakan saya dan dia pernah dekat di masa lalu dan yah, tidak berjalan mulus sehingga kami lost contact di tahun 2010. Singkat cerita di setiap tahun berikutnya dia menghubungi saya melalui medsos namun saya masih tidak begitu mempedulikannya, acuh tak acuh di setiap sapaan manisnya di medsos.
Hingga di awal tahun ini, ketika hati menunggu, dia begitu indahnya datang menghampiri. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menerimanya. Yah, segala sesuatunya bukan karena kebetulan. Semua sudah digariskan, di waktu yang tepat.
Ketika saya bersamanya, saya merasa seperti... kami berada dalam fase cinta yang matang. Saya bisa tertidur dan bangun, dan mengetahui hati saya masih bersamanya aman. Jujur saja, kami tidak begitu yakin kapan itu terjadi. Atau bahkan kapan itu dimulai. Yang kami tahu pasti adalah bahwa di sini dan saat ini, kami terjatuh sejatuh-jatuhnya.
Saya tidak pernah merasakan cinta yang lebih besar dari ini. Dia menunjukkan kepada saya bagaimana rasanya dicintai sebagaimana layaknya saya. Tunggu, saya tahu ini terlalu dini untuk mengatakan semua itu. Tetapi ketika sesuatu yang baik terjadi dalam hidup Anda, Anda lebih baik merangkul dan mempertahankannya.
Dia adalah satu-satunya orang yang dapat menangani rasa ingin tahu saya. Saya merasa nyaman ketika saya bersamanya. Karena dia memberikan cinta kasih seorang teman hidup yang belum pernah saya terima. Saya menemukan diri saya melakukan beberapa hal yang tidak pernah saya sukai — karena dia adalah teman saya untuk hidup dan saya mencintainya untuk itu.
Saya pikir saya membuat pilihan yang benar saat itu. Ada beberapa orang yang benar-benar layak dipertaruhkan, dan saya memilih untuk mempertaruhkan hidup saya untuk dia.
Terima kasih sudah ada di sini.
- Berulang Kali Gagal Menjalin Cinta Bisa Membuat Seseorang Takut Menikah?
- Jomblo Itu Pilihan, Bukan Kutukan
- Menolak Dijodohkan, Aku Malah Disebut Cewek Sarjana Tak Tahu Diri
- Pria yang Terus Menyiksa Batin, Nggak Layak Dipertahankan!
- Telanjur Cinta, Kunikahi Duda Meski Awalnya Ditentang Orangtua
(vem/nda)