Awas, Ibu Hamil Mengonsumsi Paracetamol Berisiko Buat Janin

Fimela diperbarui 27 Apr 2018, 13:05 WIB

Ketika badan demam atau panas kita sering kali mengonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam yang ada. Memang, paracetamol sangat baik untuk menurunkan demam sekaligus membuat kondisi tubuh makin fit.

Meski begitu, konsumsi paracetamol terlalu berlebihan sangat tidak disarankan. Konsumsi paracetamol secara berlebihan bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit berbahaya. Apalagi, ketika konsumsi paracetamol ini dilakukan oleh ibu hamil.

Melansir dari laman asiantown.net, mengonsumsi paracetamol saat hamil berisiko buruk buat kesehatan tubuh maupun janin. Para ilmuwan di University of Edinburgh, Skotlandia menyebutkan bahwa ovarium yang terpapar obat paracetamol selama satu minggu berturut-turut bisa menurunkan sel telur pada anak perempuan yang dikandung. Sedangkan untuk anak laki-laki, ia bisa mengalami penurunan sperma sepanjang hidupnya.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Ibrani Yarusalem mengungkapkan bahwa konsumsi paracetamol terus menerus selama kehamilan bisa meningkatkan risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian.

Dr. Ilan Matok, salah satu peneliti di Universitas ini juga menyebutkan bahwa mengonsumsi paracetamol selama kehamilan bisa meningkatkan risiko autisme pada janin yang dilahirkan. Penelitian yang dilakukan menyebutkan jika kandungan zat kimia pada paracetamol akan mengganggu hormon dalam tubuh dan efeknya sangat berisiko.

Karena risiko ini, para ahli menyarankan agar ibu hamil mengurangi konsumsi paracetamol atau obat-obatan sejenis lainnya. Kalau pu memang perlu minum obat jenis ini, pastikan bahwa ibu hamil konsultasi dengan dokter atau bidan.

(vem/mim)