Sebaiknya Jangan Langsung Menolak Pria yang Baru Dikenalkan Padamu

Fimela diperbarui 27 Apr 2018, 13:00 WIB

Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Menulis April 2018 My Life My Choice ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.

***

Aku adalah seorang wanita yang tentu pernah mengalami jatuh cinta dan patah hati yang tidak cuma sekali. Saat aku masih kuliah banyak lelaki yang datang dan pergi begitu saja. Mereka tidak pernah benar-benar serius menjalin komitmen denganku. Sampai ketika aku dikenalkan dengan anak dari teman ayahku. Kami berkenalan melalui media sosial dan via handphone. Tapi aku sadar aku tidak bisa menjalin hubungan yang lebih dengannya, karena aku merasa usiaku yang terpaut cukup jauh dengannya.

Dia memintaku untuk bertemu tapi aku selalu menghindar. Jadi kuputuskan untuk menolaknya dan tidak pernah berkomunikasi lagi dengannya. Sebenarnya orangtuaku menginginkanku untuk bertemu dengannya, tapi mereka tahu bahwa mereka tidak bisa memaksakan itu kepadaku.

Satu tahun berlalu ketika aku hampir wisuda S1 di tahun 2013. Entah kenapa aku menyapanya kembali lewat media sosial dan berlanjut lewat handphone. Pada suatu hari ketika aku hendak pergi ke kota tempat kuliahku, kami memutuskan untuk bertemu. Kami sedikit berbincang tentang pribadi masing-masing. Dari pertemuan itu muncullah pertemuan-pertemuan yang lain.



Sampai pada akhirnya dia memintaku sekali lagi untuk menjadi kekasihnya. Aku tahu di usianya yang sudah 28 tahun pasti tidak lama dia akan meminangku. Ketika itu usiaku 21 tahun, dan aku merasa sudah lelah dengan yang tidak pasti, maka dari itu aku putuskan untuk menerimanya. Satu bulan kemudian dia melamarku dan keluargaku  menerimanya. Sebenarnya aku sempat ragu karena dia belum menjadi pria yang mapan secara ekonomi, apakah aku mampu melaluinya. Dengan keyakinanku akan Tuhan, bahwa Dia akan membukakan pintu rezeki pada hamba-Nya yang sudah menikah, aku membuat keputusan.

Dua bulan setelah lamaran itu dan tentu saja aku sudah lulus kuliah, kami menikah di tahun 2013. Aku pun tidak menyangka akan secepat ini. Aku tahu cintaku belum begitu dalam untuknya, tapi itulah keputusan yang sudah aku buat untuk hidupku dan aku yakin cinta itu akan tumbuh. Tuhan memberiku banyak sekali rezeki yang tidak terduga, beberapa minggu setelah menikah aku positif hamil.



Ketika itu aku tidak bekerja dan hanya diam di rumah. Beberapa bulan setelah itu ada pengumuman perekrutan pegawai negeri di kota tempat kutinggal, dan aku mengikutinya dalam kondisi hamil. Dan lagi-lagi aku mendapat rezeki diterima menjadi pegawai negeri. Aku bahagia, Tuhan mendengar dan mengabulkan semua doa-doaku. Sekarang aku bekerja sebagai seorang guru sekolah dasar negeri. Cita-cita yang aku impikan tercapai setelah aku menikah, mungkin ini memang jalan yang benar, tidak salah aku mengambil jalan ini.

Setelah anak pertamaku lahir, empat bulan kemudian aku dianugerahi kehamilan lagi, benar-benar rezeki yang beruntun aku terima dari Tuhan. Tentu aku bersyukur dan saat ini usia pernikahanku menginjak 5 tahun. Setahun ini kami sudah mempunyai rumah sendiri walaupun sangat sederhana. Dan masih banyak hal yang ingin kami capai bersama.



Menikah bukanlah hal yang menakutkan jika kamu yakin akan ikatan itu dan tentu saja harus ada restu dari kedua orangtua maka Tuhan pun akan merestui. Bagaimana pun kau menolak seseorang jika dia memang jodohmu maka dia akan kembali padamu. Tentu dalam rumah tangga tidak mulus begitu saja, akan banyak ujian dan cobaan, jika kamu dapat melewati itu dengan cara saling mendukung dan menguatkan maka itu akan mempererat hubungan kalian.





(vem/nda)