3 Indikator Kesehatan Vagina Yang Perlu Wanita Tahu

Fimela diperbarui 24 Apr 2018, 13:00 WIB

Ladies apakah kamu sering bertanya-tanya apakah daerah kewanitaan bebas dari bakteri? Karena setiap perempuan pasti merasakan kelembapan di daerah kewanitaan.

Nah, dr. Neni Anggraeni, Sp.OG pun menjelaskan ada tiga indikator kesehatan vagina diantaranya kelembapan yang cukup dan bersifat asam (pH 3,8-4,5), tidak berbau atau sedikit berbau, dan sekret berwarna bening atau sedikit putih.

Sedangkan ciri-ciri vagina yang tidak sehat antara lain kering atau terlalu lembap. “Kering bisa karena keseimbangan flora vagina terganggu,” ujar dr. Neni dalam diskusi media More Active, More Confident yang diselenggarakan oleh Absolute, di Café Paradigma, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain itu, cairan atau sekret vagina yang berubah. Hal tersebut merupakan tanda bahwa vagina sudah terinfeksi. Warna sekret vagina bisa turut menunjukkan, kuman apa yang menginfeksi. Lebih parah lagi bila ada perdarahan di luar haid.

Vagina tidaklah steril, melainkan dihuni oleh flora/kuman. Ada yang baik, ada pula yang bersifat patogen. “Kuman baik yakni lactobacilli, yang menghasilkan hidrogen peroksida. Ini yang menghambat pertumbuhan bakteri patogen,” lanjutnya.

Saat keseimbangan flora vagina terganggu, populasi bakteri baik berkurang, sebaliknya yang patogen berkembang pesat. Timbullah masalah seperti keputihan yang berubah warna, dan bau.

“Keputihan jadi berwarna cokelat, bahkan yang lebih parah lagi jadi warna hijau. Padahal, cairanan yang tidak terinfeksi berwarna bening. Bau amis dan gatal menjadi salah satu ciri organ intim terinfeksi,” tambahnya.

Nah untuk penangannya, dr. Neni mengatakan bawalah celana dalam cadangan, gunakan celana dalam berbahan katun karena mudah kering dan menyerap. Jika infeksi sudah parah, sebaiknya konsultasi ke dokter.

“Bersihin vagina sebaiknya jangan pake tisu basah, gunakan air bersih saja,” paparnya.

(vem/asp)