3 Olahraga Sederhana yang Dapat Dilakukan Di rumah

Fimela diperbarui 13 Apr 2018, 11:15 WIB

Makan-makanan yang sehat memang telah banyak dianut banyak orang. Namun sayang, gaya hidup sedentari atau cara hidup seseorang yang kurang aktif bergerak menjadi isu penting di Indonesia maupun seluruh dunia, dan telah terbukti menjadi faktor penyebab meningkatnya penyakit tidak menular sehingga mencegah masyarakat Indonesia memiliki kehidupan yang lebih baik.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 24,1% penduduk Indonesia menjalani perilaku sedentari lebih dari 6 jam perhari. Dengan seperempat masyarakat Indonesia menjalani gaya hidup sedentari, risiko terjadinya penyakit tidak menular pun meningkat.

Saat ini penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia termasuk diantaranya adalah penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes mellitus. Secara global, kurangnya aktivitas fisik diestimasikan menimbulkan biaya pelayanan kesehatan dalam setahun hingga sebesar INT $54 milyar, dimana 57% ditanggung oleh sektor publik dan tambahan $14 miliar menyebabkan hilangnya produktivitas.

Untuk mencegah berbagai penyakit tersebut, disarankan untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari setidaknya tiga kali dalam seminggu atau total 2,5 jam per minggu. Latihan fisik dapat dilakukan dimanapun dalam keseharian kita, termasuk di rumah.

Dr. Ade Jeanne L. Tobing, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, menjelaskan, tulang , sendi, dan otot bekerja sama untuk mendukung setiap gerakan yang kita lakukan setiap hari.

Tulang adalah jaringan hidup yang mengalami perusakan dan pembentukan (remodeling), latihan fisik dengan pembebanan (weight bearing exercise) menyebabkan jaringan tulang baru terbentuk sehingga membuat tulang lebih kuat dan padat.

“Aktivitas fisik semacam ini juga membuat sendi lebih fleksibel dan otot lebih kuat. Tulang, sendi, dan otot menjadi lebih kuat ketika otot mendorong dan menarik tulang selama latihan fisik,” paparnya dalam acara ANLENE Kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’, beberapa waktu lalu, di Jakarta Pusat.

Dr. Ade mengatakan latihan fisik idealnya dapat mewakili tiga kategori berikut:

Cardiorespiratory fitness, Stretching, dan Strengthening. Semuanya dapat diaplikasikan di dalam rumah. Berikut penjelasannya.

1. Cardiorespiratory fitness
contohnya kamu dapat melakukan latihan di kursi ruang makan atau jogging memutari halaman untuk

2. Stretching
Dapat menggunakan sapu untuk gerakan olahraga, seperti kita lagi menyapu sehari-hari.

3. Strengthening
Lakukan gerakan sederhana dengan handuk setelah mandi.

“Latihan fisik ini dapat dilengkapi dengan olahraga teratur seperti aerobik, yoga, atau pilates yang akan membantu kesehatan tulang, sendi, dan otot,” tambahnya.

Rohini Behl, Technical Marketing Advisor, Fonterra Brands Indonesia, juga mengatakan, dengan bergerak aktif serta menjaga kesehatan, kekuatan dan fleksibilitas tulang, sendi, dan otot, kita telah melakukan langkah penting untuk melawan gaya hidup sedentari. Untuk itu, Anlene, brand unggulan Fonterra Brands Indonesia, melakukan kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’.

Kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’ meliputi perjalanan estafet dari Yogyakarta ke Jakarta untuk menginspirasi masyarakat Indonesia bergerak lebih aktif untuk melawan gaya hidup sedentari. Sebanyak 250 pelari dan pesepeda dilepas untuk melakukan perjalanan sejauh 600 KM ke Jakarta melewati sejumlah kota seperti Kebumen, Purwokerto, Ciamis, Bandung, dan Bogor pada peluncuran di Yogyakarta 8 April 2018 lalu.

“Tahun ini Anlene dengan Kampanyenya turut mendukung program pemerintah, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan mendorong masyarakat untuk bergerak lebih aktif. Ayo Indonesia bergerak bersama Anlene, karena kita bisa melakukan lebih untuk melawan gaya hidup sedentari,” tutupnya.

(vem/asp)
What's On Fimela