Ladies kini kopi tidak hanya dikonsumsi, yang biasanya diminum ketika kita mengantuk atau penghilang penat. Melainkan kopi telah menjadi gaya hidup bagi banyak orang.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya kedai atau kafe yang menjual beragam kopi pilihan. Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik menjelaskan kini kopi sudah menjadi culture global atau fenomena di masyarakat, bukan hanya di Indonesia, fenomena menjamurnya kedai kopi ini juga terjadi di seluruh dunia.
Melihat fenomena tersebut, Ricky mengatakan kopi dapat menjadi peluang bisnis. Inilah yang membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong coffe shop Indonesia untuk go internasional.
Pengembangan industri kopi di Indonesia juga bukan hanya berfokus pada hulu (budidaya) tapi lebih pada hilir (kemasan, barista, e-commerce) yang menciptakan nilai lebih (value added) dan penekanan pada peningkatan branding kafe dan produk kopi olahan Indonesia secara global.
Sehingga, akan meningkatkan penghargaan bahwa Indonesia juga penghasil produk dan jasa kelas dunia. Ia mengungkapkan, sebagai eksportir, Indonesia masih kalah posisi dengan negara kolombia and vietnam. Itu mengapa Indonesia hanya menduduki posisi 4 dunia.
“Makannya Indonesia hanya menduduki posisi ke empat dunia pengekspor kopi. Karena ekspor kopi juga dapat dilihat dari kemasan, metode pemasaran yang berbeda, bukan bawa bijinya saja tapi ada brandnya,” ujar Ricky saat ditemui dalam jumpa pers, di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Banyaknya ragam dan asal daerah penghasil kopi di Indonesia, tidak ada satu jenis kopi yang bisa dianggap mewakili rasa kopi Indonesia secara menyeluruh.
“Nilai tambah pada sisi hilir kopi, bagaimana kita tidak membawa Indonesia sebagai eksportir saja tapi membawa nilai tambah kopi ke pasar dunia. Tugas ini jauh lebih berat ketimbang ekspor," tambahnya.
Agar kopi Indonesia lebih dikenal di mata dunia, Bekraf pun menggelar roadshow promosi brand Kopi dalam rangka pengembangan pasar luar negeri. Roadshow tersebut akan digelar di negara Amerika dan Kanada.
Direktur pengembangan pasar luar negeri Boni Pudjianto menjelaskan, dari program kopi ke Amerika dan Kanada ini diharapkan akan tercipta pembukaan kafe dengan brand Indonesia, kerja sama berupa 'sister cafe' dan pemasokan kopi Indonesia ke beberapa roaster untuk dijual di pasar Amerika dan Kanada.
Roadshow promosi brand dan kopi lokal di Amerika Serikat dan Kanada ini akan diikuti pemilik brand cafe, brand kopi lokal, dan lembaga pembiayaan yaitu Gravfarm, Upnormal, First Crack, kopi Boutique, Filosofi kopi, KopiKu, Anomali pada 13 april hingga 24 April 2018.
“Roadshow tersebut seperti mendatangkan pakar roaster dari Amerika untuk memberikan workshop teknik roasting biji kopi yang sesuai dengan selera pasar di Indonesia” papar Boni.
Nanti branding ‘Kopi’ akan menjadi ciri khas Indonesia. Boni mengatakan, jika orang-orang mengatakan ingin membeli kopi dengan menyebutkan kata kopi bukan coffe berarti itu membeli kopi Indonesia.