Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Menulis April 2018 My Life My Choice ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.
***
Masa muda merupakan masa di mana rasa haus akan keingintahuan mengenai pengetahuan yang luas sangatlah besar. Sehingga untuk menemukannya tak hanya dengan duduk diam tanpa mencarinya. Untuk itu kulangkahkan kaki ini dengan keputusan keberanian untuk meyakinkan kedua orangtuaku dalam memberi izin untuk menjemput rasa keingintahuanku tersebut. Bukan tanpa perjuangan atau gejolak dilema dalam prosesnya, tapi bermodal yakin dan keberanin dalam menjelaskannya akhirnya kudapatkan restu tersebut.
Pendidikan merupakan investasi masa depan yang sangat berharga. Saat ini pendidikan dipandang sebagai suatu investasi untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi dalam kehidupan dunia maupun akhirat yang sesuai dengan perintah Allah Swt. Tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya karena ilmu bermanfaat sebagai bekal menuju akhirat. Selain itu pendidikan juga menjadi sektor penting untuk meningkatkan kualitas hidup baik itu secara materiil maupun non-materiil. Karena tidak ada kata sia-sia dalam mencari ilmu baik itu manfaatnya dapat kita rasakan secara langsung maupun kelak.
Singkat ceritanya setelah lulus dari tingkat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo, aku bercita-cita ingin melanjutkan kuliah ke suatu universitas atau perguruan tinggi yang menjadi tujuanku yang kebetulan itu berada di luar kota. Namun, di sisi lain orangtuaku khususnya Ayahku tidak mengizinkan keinginanku tersebut karena berbagai alasan yang dimiliki beliau, sehingga kuhormati alasan tersebut. Salah satu alasannya adalah karena anak perempuan dan anak terakhir, yang di benak hati orangtuaku anak perempuan itu bagaikan permata yang harus dijaga biar tidak rusak.
Ya pastinya orang tuaku merasa khawatir dan takut dengan pergaulan anak muda zaman sekarang, mereka takut aku bakal terjerumus dalam pergaulan yang salah di luar sana terlepas dari pantauannya. Serta mungkin karena aku belum cukup dewasa dalam menjaga diri dan jauh dari pantauan orangtua sehingga bukan hal yang salah jika orangtuaku merasa berat memberiku izin untuk kuliah di luar kota yang jauh dari pantauannya, apalagi selama ini aku tidak pernah tinggal jauh dari orang tuaku dalam bepergian.
Mendengar keputusan tersebut aku merasa down dan seperti tidak punya semangat karena harapanku pupus untuk bisa kuliah di luar kota. Tidak hanya itu saja berbagai program masuk kuliah telah kucoba, dan hasilnya nihil mulai dari SNMPTN hingga SBMPTN yang membuatku terpuruk. Berkat usahaku yang gigih dengan mencoba dan terus mencoba akhirnya aku lolos masuk ke perguruan tinggi sebagai kesempatan terakhir melalui jalur mandiri prestasi. Aku pun merasa sangat senang sekali mendengar pengumuman tersebut namun di sisi lain aku harus bisa menjelaskan kepada orangtuaku.
Dengan keberanian yang cukup besar akhirnya kuberikan kabar yang baik ini kepada orang tuaku, kujelaskan dengan pelan-pelan agar orangtuaku memahaminya dan dengan penuh kepercayaan agar diizinkanku untuk mengambilnya. Namun orangtuaku pada saat itu belum memberiku jawaban yang pasti hingga membuatku merasa galau bagaimana lagi caraku dalam meyakinkan beliau. Keesokan harinya aku dipanggil orangtuaku, kami ngobrol-ngobrol santai dan tanpa kusangka orangtuaku memberiku izin dengan memberikan kepercayaannya kepadaku untuk mengambil jurusan yang telah aku pilih. Saat itu aku merasa sangat senang sekali dan bahkan terharu usahaku ternyata selama ini membuahkan hasil yang kuinginkan.
Alhamdulillah berkat kepercayaan dan dukungan yang diberikan orangtuaku kini aku bisa kuliah di perguruan tinggi yang kuharapkan dan kujalani hari-hariku dengan sungguh-sungguh serta menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Perempuan memang makhluk yang lemah, namun jangan jadikan kelemahan tersebut menjadikan kita tidak mau mencoba dan mencoba, tunjukkan bahwa perempuan bisa dengan segala keterbatasan kemampuannya.
Jangan takut untuk mencari wawasan di luar zona nyaman, dengan begitu kita akan mendapat pengalaman dan ilmu yang luar biasa yang nantinya akan mengubah hidup menjadi lebih baik. Lakukan dengan baik apa yang telah menjadi pilihanmu jangan pernah merusak kepercayaan yang telah diberikan, karena kepercayaan merupakan hal yang sangat mahal nilainya dan untuk mendapatkannya pun perlu perjuangan apalagi mempertahankannya harus dengan komitmen yang kuat. My life is my choice, so bagaimana kamu harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah menjadi pilihan.
- Hidup dengan Satu Ginjal Tak Mengurangi Tekadnya untuk Mengabdi pada Negara
- Di Tengah Semua Keterbatasan, Keperjuangkan Impianku Menjadi Guru
- Dikucilkan di Sekolah Ditambah Masalah Keluarga, Aku Sempat Mau Bunuh Diri
- Melepas Karier Bergengsi, Kini Lebih Bahagia Jadi Content Writer
- Mengharapkan Simpati Orang Lain Takkan Menyelesaikan Masalah Apapun
- Kuliah Sambil Berdagang, Tak Perlu Malu Menjalaninya
(vem/nda)