Belasan Anak Perempuan 'Ambil Alih' Tugas Polisi Sampai Menteri

Fimela diperbarui 17 Okt 2018, 10:50 WIB

Kesetaraan perempuan masih menjadi isu yang kerap digaungkan di berbagai belahan dunia. Apalagi pada posisi pemimpin, perempuan masih dipandang sebelah mata dan cenderung dilihat sebagai sosok yang belum pantas untuk memimpin.

Berbarengan dengan perayaan Hari Anak Perempuan Internasional 2018, Yayasan Plan International Indonesia menggelar acara 'Sehari Jadi Pemimpin' di Stasiun Gambir beberapa waktu lalu. Total ada 12 anak perempuan terseleksi melalui kompetisi video blog 'Ciptakan Kota Anak untuk Anak Perempuan' yang bisa duduk di kursi pemimpin.

Dalam kesempatan itu, masing-masing anak menjadi pemimpin untuk berbagai institusi. Berikut daftar anak perempuan terpilih yang berusia 15-17 tahun:

  1. Eiffelyne-Kediri sebagai Executive Director Yayasan Plan International Indonesia
  2. Ainun-Kepulauan Selayar sebagai Program Director Yayasan Plan International Indonesia
  3. Tiari-Bogor sebagai Komisaris PT KAI (Persero)
  4. Freety-Bengkulu sebagai Program Analyst for Youth Development and ASRH Program UNFPA
  5. Jeivi-Halmahera Utara sebagai Kasat Binmas Polres Jakpus
  6. Shania-Pasuruan sebagai Wakapolres Jakpus
  7. Lala-Bone sebagai Direktur Tindak Pidana Siber
  8. Yola-Batam sebagai Kasat Reskrim Polres Jakpus
  9. Ayes-Lembata sebagai Deputy Country Representative UNFPA
  10. Osin-Lembata sebagai Menko Maritim
  11. Zeno-Nagekeo sebagai Sekjen Kominfo
  12. Elfi-Lembata sebagai Kanit PPA Polres Jakpus

Dalam kesempatan itu, Lala dari Bone yang 'mengambil alih' posisi Direktur Tindak Pidana Siber mengatakan bahwa ada dua hal yang wajib diperhatikan, dalam kasus kekerasan perempuan.

"Sexting dan pedofilia. Saya memberi rekomendasi agar perempuan harus menjadi prioritas dalam penanganannya. Perempuan yang menjadi korban diharapkan bisa mendapatkan konseling untuk memulihkan kondisinya," ujar Lala.

Selain itu, Lala juga merekomendasikan aplikasi yang seharusnya dibuat oleh aparat berwajib. Aplikasi yang dikhususkan untuk pelaporan kasus kriminal secara online itu, diharapkan dapat membuat kaum wanita merasa lebih aman.

"Aplikasi itu seharusnya bisa digunakan untuk pelaporan kasus cybercrime untuk bisa ditindaklanjuti segera," kata Lala.

Untuk diketahui 'Sehari Jadi Pemimpin' seperti dijelaskan Direktur Eksekutif Yayasan Plan lnternational Indonesia, Dini Widiastuti bertujuan agar perempuan setara dengan laki-laki.

"Sudah saatnya anak-anak perempuan menjadi bagian di tiap pengambilan keputusan dalam kebijakan publik," jelas Dini dalam siaran pers yang diterima Vemale.com.

(vem/feb)
What's On Fimela