Mengenal Penyakit Asma Pada Buah Hati dan Deteksi Sejak Dini

Fimela diperbarui 10 Okt 2018, 13:41 WIB

Penyakit asma merupakan penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan dan cukup berbahaya bagi kesehatan. Asma sendiri bisa menyerang siapa saja mulai dari orang dewasa hingga anak-anak atau bahkan bayi.

Melansir dari laman boldsky.com, asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran pernafasan. Peradangan ini bisa membuat saluran pernafasan bengkak dan terluka. Menurut WHO, asma merupakan penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan dan umum dialami anak-anak. Sayangnya, penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui.

Mengenai asma, umumnya dokter belum bisa mendeteksi risiko asma pada bayi. Namun, hampir 30 persen bayi usia bawah 3 tahun di dunia dikatakan mengalami permasalahan pada saluran pernafasannya. Mulai dari batuk pilek, kesulitan bernafas, nafas berbunyi serta sesak nafas ringan. Ketika masalah ini mulai memburuk, maka ini bisa berakhir pada risiko bronkiolitis dan asma.

Risiko bronkiolitis dan asma pada anak ditandai dengan beberapa hal seperti hidung berair, hidung tersumbat, batuk, demam ringan, kesulitan bernafas, suara mengi atau berbunyi saat bernafas dan telinga mengalami infeksi. Adapun penyebab dari penyakit ini bisa saja dari kebiasaan hidup orang tua yang cukup buruk yakni ayah dan ibu merokok.

Risiko asma juga semakin besar ketika ibu merokok saat hamil, anak lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah, ada riwayat keluarga yang menderita asma, anak memiliki alergi seperti eksim atau alergi makanan dan anak tinggal di rumah yang terlalu lembab juga berjamur.

Untuk mengetahui risiko asma lebih jauh lagi, periksakan kondisi anak ke dokter ketika mendapati anak menderita batuk serta pilek yang disertai sesak nafas atau batuk yang tak kunjung sembuh. Semoga informasi ini bermanfaat.



(vem/mim)