Aku, wanita berkarakter lelaki atau lebih dikenal dengan sebutan tomboy. Mereka yang mengenalku mungkin sering mengatakanku pribadi yang keras, humoris, dan tak mengenal kata cinta. Dan, beberapa orang yang belum mengenalku seringkali menganggap diriku seseorang yang pantas untuk dijadikan teman. Ya, aku terima semua itu karena mungkin cara penilaian mereka berbeda terhadapku.Aku memang pribadi yang cukup keras, akan tetapi dalam hal tertentu. Apabila diriku bahkan temanku digoda atau dijahati orang lain aku bisa melawan penjahat itu. Aku juga suka sekali bercanda. Wanita mana yang tidak suka tertawa? Ya, aku memang cukup tomboy tapi aku masih tetap seorang wanita. Tapi, aku dikenal sebagai orang yang tak kenal kata cinta. Karena aku belum pernah jatuh cinta dan menyatakan bahwa aku mencintai seseorang.
Untuk pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta kepada seseorang yang belum kukenal, tapi sering sekali kubertemu dengannya. Ini bukan cinta pandangan pertama. Tapi ini adalah cinta perlahan pada hati yang pertama. Ingin kuceritakan pada mereka (teman-temanku) kepada siapa aku sedang jatuh cinta. Mungkin, mereka tak akan percaya jika aku menceritakannya. Dan aku terpaksa memendam perasaan ini diam-diam.Cinta dalam diam ini masih kupertahankan. Perlahan aku mulai berkenalan dengannya. Seorang pria yang menurutku sangat menarik hatiku. Aku yakin dia lah cinta pertamaku. Aku rela mengubah diriku seperti apa yang dia mau. Aku mulai mengubah diriku menjadi lebih baik dan pastinya aku mulai belajar menjadi wanita yang feminin. Hasilnya berhasil, teman-temanku menyadari perubahanku.Sejak saat itu, teman-temanku mulai curiga kepadaku, kenapa aku bisa berubah seperti ini? wanita yang dulunya sangat tomboy berubah menjadi super feminin? Satu persatu datang kepadaku, menanyakan apa yang membuatku berubah. Dengan santai aku menjawab bahwa aku sedang mencintai seseorang. Dan, sudah kuduga bahwa teman-temanku pasti menertawakanku dan tak percaya padaku.
Setelah itu kujelaskan pada teman-temanku, kepada siapa aku jatuh cinta. Respon mereka cukup positif karena aku telah berubah menjadi lebih baik. Akan tetapi di sisi lain temanku berkata, aku telah salah mencintai seseorang. Orang yang sedang kucintai saat itu telah memiliki pasangan dan yang terpenting dia sama sekali tak tertarik dengan orang sepertiku. Di situ perasaanku mulai kacau dan pupus sudah harapanku. Aku kecewa dan tak tau harus berbuat apa. Aku telah salah mencintai seseorang, aku mengubah apa saja yang jelas-jelas itu hanya perbuatan yang sia-sia. Aku merasa kehilangan jati diriku.Dengan cepat, teman-temanku memberiku semangat dan banyak sekali motivasi. Hari demi hari aku mulai berubah menjadi diriku yang apa adanya. Dan dari situ aku mulai merasakan cinta. Cinta kepada seorang teman. Teman yang selalu menerimaku apa adanya dan memberiku motivasi. Dan aku sadar, bahwa cinta bisa datang dari mana saja. Di sini kutemukan cinta. Cinta yang sangat indah tanpa harus mengubahnya.