Girls squad biasanya terbentuk karena kesamaan. Bisa kesamaan hobi, kuliah, tempat kerja, ataupun kebiasaan. Karena yang namanya manusia itu akan saling mendekat jika memang memiliki kecocokan. Kecocokan ini bisa saja kemiripan, walaupun mungkin karakter, asal, latar belakangnya beda-beda. Nah, nggak salah juga dong banyak di antara anggota girls squad yang jatuh cinta sama pria yang sama. Ya, karena dalam satu lingkaran pertemanan masih sangat mungkin selera pria yang disukai itu sama.
Nah, lho, jadi gimana kalau sampai pada suatu titik dalam sebuah girls squad, pria yang disukai sama? Kadang menjadi dilema ya, apakah hendak memperjuangkan cinta, ataukah mengikhlaskan demi persahabatan?
Sebelum bicara lebih jauh mengenai mengikhlaskan atau memperjuangkan, yang harus dipahami adalah situasinya dulu. Apakah situasi saat jatuh cinta pada pria yang sama itu, pihak pria memang masih kosong sehingga kita dan sahabat kita berpeluang mendapatkannya? Ataukah, situasi saat kita jatuh cinta pada pria itu, status pria itu adalah sudah jadi milik sahabat?
Kalau pria yang ditaksir itu masih single dan belum jadi milik siapa-siapa, lebih baik saling bersikap jujur dan terbuka sama sahabat. Katakan apa adanya jika suka dengan pria bernama X. Lalu bersaing secara fair. Tidak perlu takut tersaingi atau malah merasa tidak enak bersaing dengan sahabat sendiri. Dalam kaitannya dengan orang lain, penting untuk memperhatikan perasaan pria itu.
Bukankah akan enak sama enak ketika saling mengerti di awal? Sehingga nantinya ketika si pria memilih salah satu di antara kita dan sahabat, sahabat kita pun akan bersikap legowo dan berusaha mengikhlaskan. Yang penting kan nothing to lose. Jangan sampai di antara kita ada pihak yang merasa kalah duluan. Juga ketika nanti pada akhirnya pria itu tidak memilih di antara kalian. Bukankah persahabatan malah akan lebih erat karena sama-sama patah hati? Hehehe.
Kondisi lainnya adalah ketika sang pria incaran sudah jadi milik orang lain. Hmm, girls, please, masih banyak laki-laki yang lebih baik di luar sana. Jadi, untuk apa mengambil yang miliknya orang lain, terlebih milik sahabat kita sendiri? Iya sih, mungkin memang karena kita dan sahabat itu dekat, sering jalan bareng, sehingga ketemu dengan pasangan sahabat itu menjadi cukup sering dan menimbulkan kebiasaan dan perasaan ketertarikan. Tapi, lebih baik hentikan perasaan itu sekarang juga. Kalau masih bibit perasaan, lebih baik jauh-jauh dari pria itu. Kita lah yang harus mengerem diri sendiri daripada merusak hubungan orang lain dan merusak persahabatan kita.
Jadi, nggak ada alasan lagi, kan persahabatan rusak karena laki-laki? Semuanya tinggal tergantung kedewasaan kita bersikap.
- Menjalin LDR Tak Pernah Mudah, Tapi Kalau Sudah Jodoh Pasti Dilancarkan
- Bosku Ternyata Jodohku
- Akan Selalu Ada Jalan Mengatasi Masalah Uang Saat Mempersiapkan Pernikahan
- Resign dari Kantor demi Fokus Mengurus Pernikahan
- Bukannya Tak Ingin Dilamar, Tapi Dilema Belum Siap Jadi Istri Orang
(vem/nda)