Paras yang cantik, tubuh tinggi dan langsing menjadi gambaran seorang pramugari pada umumnya. Bahkan banyak masyarakat yang beranggapan menjadi pramugari hanya bermodalkan tampang saja.
Padahal lebih dari itu, menjadi seorang pramugari memiliki pekerjaan yang cukup berat, seperti mereka harus memberikan service terbaik kepada penumpang dengan karakter yang berbeda, bertindak cepat jika ada masalah di dalam pesawat, dan tetap tersenyum walaupun mereka sedang bersedih.
“Banyak orang melihat jadi pramugari pekerjaan hanya begitu-gitu saja. Atau bisa keliling dunia, awalnya saya juga mikir gitu, tapi saat terjun langsung ternyata jadi pramugari harus cepat tanggap dan harus serba bisa. Di dalam pesawat itu kita harus bisa jadi suster yang tanggap memberikan pertolongan dasar kepada penumpang kalau ada apa-apa. Harus jadi pemadam kebakaran dan satpam juga,” tutur Pramugari Garuda Indonesia, Sisi Asih saat dijumpai, Jakarta, Selasa (25/9).
Menurut Sisi, ketika berada di atas pesawat, kejadian tak terduga pun kerap datang, itulah mengapa kita dilatih untuk dapat menghadapi kondisi darurat.
“Harus tahu yang namanya basic know knowledge soal penanganan pertama saat penumpang kenapa-kenapa, jadi pemadam kebakaran harus paham prosedur memadamkan api apakah untuk bahan besi, kayu, atau kertas. Bisa juga jadi satpam, berani negur penumpang yang masih bandel main hp. Tetapi di satu sisi harus service tetap senyum dan ramah walau hati terluka, atau lagi homesick, ya bentuk profesionalitas kita lah,” paparnya.
Bukan hanya harus berjauhan dengan keluarga dan pasangan, tantangan sebagai pramugari pun beragam seperti cuaca buruk saat terbang.
“Menghadapi cuaca buruk adalah tantangan yang berat, awal-awal saya pas lepas landas dan mendarat itu selalu deg-deg-an minta ampun. Tapi sekarang sih kayaknya sudah mati rasa,” tutupnya.
Wah, jadi jangan pikir menjadi pramugari itu gampang ya ladies. Ternyata butuh pengetahuan luas dan keterampilan khusus juga.
(vem/asp/feb)