Bertemu dengan jodoh dan merencanakan pernikahan bisa terjadi dengan cara tak terduga, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.
***
Jodoh itu seperti hidup dan mati. Tak ada seorang pun yang tahu pasti ke mana arahnya kecuali Tuhan YME. Allah SWT menciptakan bumi ini berpasang-pasangan. Segala apapun yang dikehendaki-Nya, maka itulah yang terjadi. Manusia boleh berharap dengan doa, namun semua pilihan Allah lah yang memutuskan. Allah menguji seseorang karena Allah yakin bahwa dia bisa melewatinya dengan baik. Allah memberikan suatu pilihan bukan yang diinginkan manusia namun pada apa yang dibutuhkannya. Kuncinya hanya satu, yaitu bersyukur.
Seperti saya bertemu dengan dia, tak pernah menyangka apalagi disengaja. Tiga tahun lalu, hanya menjadi tetangga baru di kompleksnya. Orangtua lebih dahulu pindah ke Tangerang, sedangkan waktu itu saya masih berdomisili di Jakarta. Faktor pekerjaan yang tidak memungkinkan saya belajar beradaptasi lagi dengan lingkungan baru.
Caranya tampil beda supaya lebih mencolok, bagiku cara perkenalannya memberikan kesan pertama yang bikin wow. Namun itu hanya kusimpan, berharap kelak dia memberi sikap yang lebih pasti dan meyakinkan, karena wanita yang baik butuh kepastian. Cukup sulit mencari tahu lebih banyak tentang dia.
Awal kedekatan kami justru ketika saya berada dalam situasi yang kurang menyenangkan. Mama sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Selama sepekan di rumah sakit, dia lah yang mengantarkanku bolak-balik mengurusi mama. Menurut cerita mama, dia lah orang pertama yang menjenguk setelah mama mendapatkan kamar di rumah sakit. Ketika ditanya, dia beralasan bahwa tempat kerjanya dekat rumah sakit mama. Pria yang ada untuk wanita ketika wanita itu dalam keadaan sulit adalah pria yang baik, penyayang dan mau berkorban. Mama sangat suka dengannya. Tak ada alasan untuk saya menolaknya.
Keyakinanku bertambah, pada 11 April 2018 di malam hari. Sekitar pukul 21:30, saya terpaksa harus keluar rumah membeli makanan untuk mama. Mungkin khawatir karena dia melihat sudah sejam lebih saya tak juga pulang, dia menghampiri ke jalan raya. Yang saya rasakan saat itu kaget, tak menyangka, senang dan bahagia.
Berlanjut sebulan kemudian, tanggal 9 Mei 2018 tepat saat ulang tahun saya,di puncak Gunung Prau dataran Dieng, dia serius mengutarakan maksud hatinya. Tidak ada yang lebih baik dari dua orang yang saling mencintai kecuali menikah. Ini adalah momen yang tak terlupakan bagi saya.
Akhir tahun ini, dia melaksanakan wisuda dan berpikir untuk masa depan yang lebih baik. Kami menyiapkan segalanya dengan tenang satu per satu agar berjalan lancar. Memilih vendor yang baik, komunikasi intens dengan keluarga, koneksi rekanan yang berpengalaman, menyiapkan mental dan memperkirakan budget yang sesuai agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Karena itu adalah peristiwa yang sangat sakral dan penting. Sesuatu yang diawali dengan yang baik akan mendatangkan yang lebih baik.
- Cinta Bisa Tumbuh Seiring Berjalannya Waktu, Meski Awal Nikah Sempat Ragu
- Suka Duka Menyiapkan Pernikahan di Tengah Kesibukan Kuliah dan Kerja
- Suka Duka Mempersiapkan Pernikahan Saat Menjalin LDR
- Kakak yang 'Dilangkahi' Adik Bakal Susah Jodohnya? Nggak Juga, Kok!
- Suka Duka Menyiapkan Pernikahan Tanpa Bisa Cuti dari Kantor