Olahraga tidak hanya diperuntukkan orang dalam keadaan biasa, ibu hamil pun membutuhkan olahraga demi menjaga kesehatan, kekuatan kandungan dan bahkan untuk kelancaran persalinan nanti. Namun olahraga untuk bumil juga harus disesuaikan.
Dilansir dari New Parent.com, ada aturan dasar olahraga yang bisa diikuti ibu hamil. Untuk menjaga kesehatan dan risiko rendah mengalami cedera, ibu hamil sebaiknya olahraga selama 30 menit setiap hari.
Para ahli atau dokter kandungan bahkan akan mendorong ibu hamil untuk rajin olahraga karena sangat baik dalam menjaga dan meningkatkan energi tubuh, mengurangi stres, membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak, dan membuat persalinan lebih lancar.
Bukan hanya itu, pastikan olahraga yang dilakukan saat hamil juga memperhatikan suhu tubuh dan detak jantung. Baiknya pertahankan suhu tubuh di 38 derajat Celsius, tidak boleh lebih dari itu. Apalagi umumnya, suhu tubuh ibu hamil lebih hangat daripada orang yang tidak hamil. Tubuh kepanasan sangat mudah membuat mood ibu hamil buruk dan meningkatkan stres.
Begitu pula untuk detak jantung, sebaiknya tidak lebih dari 140 denyut per menit. Ibu hamil bisa melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, yoga dan bersepeda santai. Tidak perlu melakukan aerobik atau olahraga kardio lainnya yang membuat detak jantung cepat.
Tidak kalah penting, jenis olahraga yang harus dihindari saat hamil adalah olahraga yang melibatkan tekanan pada tulang belakang seperti angkat beban atau latihan fisik yang terlalu keras seperti hiking, berlari, diving dan lain sebagainya.
Jadi, kata siapa ibu hamil tak butuh olahraga? Saat hamil justru harus sering olahraga, namun ketahui aturan dasarnya, Moms.
(vem/feb)