Moms, ketika anak terserang diare cukup sering, sebaiknya harus berhati-hati, sebab hal tersebut dapat menyebabkan efek yang berkepanjangan kepada kesehatan secara menyeluruh.
Sedya Dwisangka, Subdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, mengatakan bahwa ketika si kecil sering terkena diare akan berefek panjang pada kesehatannya, salah satunya akan berpengaruh pada tinggi badan anak.
"Ini tinggi anak akan ketinggalan dengan anak yang lain," kata Sedya Dwisangka, saat ditemui di Jakarta.
Selain itu, tinggi pada anak akan berpengaruh hingga usia tujuh tahun. Kemudian, diare juga akan berdampak pada kebugaran anak.
"Setelah itu juga berpengaruh pada IQ dan kecerdasannya juga menurun. Masyarakat kita di usia produktif akan mengalami masalah diare," paparnya.
Perlu diketahui, bahwa Indonesia menjadi salah satu dari 15 negara teratas dengan beban tertinggi diare pada balita, seperti dikutip dari sumber Lancet, 2013.
Prevalensi diare di antara balita adalah 14,0 persen dan 21,4 persen di antara anak-anak di bawah usia dua tahun. Perilaku mencari perawatan diare pada balita adalah sekitar 65 persen tetapi pengetahuan tentang penggunaan oralit osmolaritas rendah hanya 40 persen.
Di fasilitas kesehatan, hanya 1,4 persen diare pada balita yang diobati dengan suplementasi Zinc, seperti yang dikutip IDHS, 2012.
- Membawa Bayi Baru Lahir ke Luar Rumah, Apakah Aman?
- Menurut Perspektif Fiqih Islam, Ini Alasan Kuat Vaksin MR Diperbolehkan
- Fisik yang Sehat Mencegah Risiko Bunuh Diri Pada Remaja
- Bayi Mengalami Demam, Jangan Panik Mom! Begini Cara Menghadapinya
- Bayi Mom Menderita Flu dan Batuk, Redakan Pakai Bawang Merah