Lagi sibuk menyiapkan pernikahan? Atau mungkin punya pengalaman tak terlupakan ketika menyiapkan pernikahan? Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.
***
7 tahun sudah aku menjalani waktu pacaran dengan Habibi, dari awal kuliah semester dua hingga aku sudah bekerja. 25 tahun usiaku saat itu, aku pertama mengenalnya saat kami satu sekolah di SMP. Ya, aku dan dia adalah teman SMP, kami satu kelas saat kami sama-sama kelas 1 SMP, saat itu kami hanya bertegur sapa seperti teman-teman yang lain.
Sampai akhirnya takdir mempertemukan kami kembali saat aku mulai masuk kuliah saat itu masih semester 1. Bertemu saat menjadi panitia Reuni Alumni SMP, karena sering bertemu akhirnya tumbuhlah benih-benih cinta itu.
Tahun 2002 bulan Desember tepatnya, akhirnya kami memutuskan untuk berpacaran. Aku saat itu sudah semester dua dan dia sudah bekerja karena tidak melanjutkan kuliah. Dari awal kami berpacaran doa dan harapan semoga hubungan kami bisa sampai ke jenjang pernikahan.
Akhirnya di tahun ke-3 kami pacaran kami mulai menyisihkan sedikit uang, kebetulan saat itu aku lulus lebih cepat 3,5 tahun, lalu mulai magang di salah satu perusahaan. Dari sana kami mulai menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilan kami berdua tapi dengan jumlah calon suami saya 70% & saya 30%, karena kami tidak mau merepotkan keluarga dengan masalah biaya pernikahan.
Sampai di tahun ke 7, akhirnya dia bilang akan datang ke rumahku dengan keluarganya, mungkin lebih tepatnya perkenalan keluarga sekaligus lamaran.
Cobaan itu mulai datang.
Saat aku kelas 2 SMP aku mulai dekat dengan seorang laki-laki, sebutlah namanya Rio, hubungan kami saat itu sudah dekat ya kami mulai menyatakan perasaan saling suka satu sama lain, berlanjut sampai kelas 1 SMA. Namun sejak kami pisah sekolah Rio mulai jarang menghubungiku, dari awalnya sering telepon ke rumah (saat itu kami belum mempunyai HP, karena HP barang yang mahal buat kami), lalu mulai menghilang tidak ada kabar berita.
Akhirnya aku menyerah untuk tidak lagi menunggu Rio, karena Rio tidak ada kabar dan tidak pernah datang ke rumahku. Akhirnya aku menjalin hubungan dengan laki-laki lain saat kelas 2 SMA. Namun cinta itu tak bertahan lama, bayang-bayang Rio selalu datang, aku tak pernah bisa berhenti melupakannya, karena dia cinta pertamaku.
Sampai akhirnya setelah aku dilamar oleh Habibi, tiba-tiba Rio muncul. Tiba-tiba dia menghubungiku, entahlah takdir sepertinya datang di saat yang tidak tepat, bertahun-tahun aku menunggunya, dengan rasa rindu yang begitu besar, sampai rindu itu hilang karena tak ada kabar dari Rio dan aku lelah menunggunya.
Saat dia menghubungiku, dia berkata ingin bertemu denganku dia ingin menjelaskan semua alasan mengapa dia menghilang.
Berbagai macam perasaan ada di benakku saat itu, senang, sedih, marah, kecewa, kenapa dia datang di saat aku akan menikah? Ke mana saja dia saat itu? Banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan ke dia, sampai akhirnya dia bilang akan menjelaskan semuanya kenapa dia menghilang.
Akhirnya aku dan Rio bertemu tanpa sepengetahuan Habibi. Ya aku berbohong dengan Habibi, karena jika aku menceritakan semuanya aku tahu akan melukai perasaan Habibi.
Dengan perasaan dan berbagai macam pertanyaan yang ada di benakku, akhirnya aku bertemu dengan Rio. Saat pertemuan itu Rio bilang kalau dia tidak pernah bisa melupakan aku, dia cerita semua alasan mengapa dia menghilang, dan Rio meminta maaf karena membuat aku kecewa.
Rio juga mengatakan masih menyayangiku, sebenarnya kehadirannya saat itu dia ingin melamarku, ya aku memang belum mengatakan kalau aku sudah dilamar ke Rio saat dia menghubungiku, aku baru menceritakan kalau aku sudah dilamar saat kami bertemu. Rio kecewa, dari sudut matanya aku tahu dia sedih dan terluka saat aku mengatakan sudah dilamar oleh Habibi. Rio bilang andai saja aku datang lebih cepat mungkin aku bisa melamar kamu lebih dulu.
Dan aku mulai ragu untuk memilih, apakah akan melanjutkan hubunganku dengan Habibi atau aku menerima lamaran Rio?
Dari pertemuan itu aku minta waktu ke Rio untuk memikirkan kembali keputusan yang akan aku buat, apakah aku akan memilih Rio ada akan tetap menjalankan hubunganku dengan Habibi. Apapun keputusan aku nantinya Rio akan menerimanya, karena Rio tahu telah membuat aku kecewa. Dan dia akan menunggu jawabanku.
Akhirnya aku berbicara dengan mamaku, aku menceritakan semuanya ke mama, aku ceritakan juga ke mama apa alasan Rio datang di saat yang tidak tepat.
Akhirnya mama bilang, "Lanjutkan hubungan kamu dengan Habibi, karena dia sudah lama menjalin hubungan dengan kamu, sudah lama mama mengenal seperti apa Habibi saat menjalin Hubungan dengan kamu, kalau kamu memilih Rio artinya mama harus mulai dari awal lagi seperti apa Rio." Karena saat aku dulu berhubungan dengan Rio aku belum berani cerita ke mama, karena aku tahu hubungan kami saat itu belum ada pikiran untuk serius.
Mama juga bilang kamu harus salat Istikharah minta petunjuk sama Allah agar diberikan jawaban mana yang terbaik, akhirnya aku menuruti kata-kata mama.
Selama 3 hari aku salat Istikharah, aku mulai diberikan jawaban dari Allah, akhirnya akupun memilih satu nama untuk menjadi Imamku.
Bismillah akhirnya aku memilih Habibi untuk menjadi Imamku.
Akhirnya aku memutuskan untuk menjauhi Rio, tentu saja secara baik-baik aku bicara kalau aku tetap melanjutkan hubunganku dengan Habibi dan tidak bisa menerima cinta Rio kembali.
Saat ini hampir 9 tahun aku menikah. Alhamdulillah Allah kasih jawaban atas doa-doaku.
Semoga cinta aku dan Habibi bisa menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah until jannah.
Untuk cinta pertamaku Rio, mungkin kamu adalah cinta pertamaku namun kamu bukan cintaku yang terakhir terima kasih sudah memberi warna pada kehidupanku.
- Ibu Mertua Angkat, Ia Berlidah Pedang Tapi Berhati Sutra
- Menggelar Acara Pernikahan Juga Perlu Memikirkan Perasaan Keluarga
- Kalau Sudah Jodoh, Status dan Perbedaan Usia yang Jauh Bukan Halangan
- 7 Hal Penting untuk Dipersiapkan Sebelum Menikah Agar Tidak Over Budget
- Jodoh Terindah dari Tuhan, Dia Temui Orangtuaku untuk Melamar Tanpa Pacaran