Kecewa dengan Bidan Pengantin Tak Bertanggung Jawab, Hancur Semua Rencana

Fimela diperbarui 14 Sep 2018, 15:00 WIB

Lagi sibuk menyiapkan pernikahan? Atau mungkin punya pengalaman tak terlupakan ketika menyiapkan pernikahan? Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.

***

Hai Ladies, sebelumnya kenalin nama aku Indah Lestari usia 24 tahun. Aku baru menikah 7 bulan yang lalu. Aku mau cerita nih about pengalaman aku mempersiapkan pernikahan yang baru banget di 7 bulan yang lalu.

Pertama aku udah cari-cari WO atau sering disebut bidan pelaminan di Medan. Sejak satu tahun sebelum hari H itu datang, aku mempersiapkannya dengan sematang mungkin. Mulai dari memikirkan konsep pernikahan, makanan, baju keluarga, baju untuk prewed, lokasi prewed, akomodasi, baju pengantin dan baju kebaya, semua aku persiapkan sendiri tanpa bantuan orangtua. Kenapa aku nggak mau orangtua ikut andil dalam urusan ini itu karena aku meerasa aku beda genre sama ibu atau pun camer aku. So aku putusin urus sendiri meskipun aku nggak banyak waktu dikarenakan kerja sambil kuliah juga.



Nah ladies di tengah aku ngelakuin beberapa hal yang hectic bingo, aku sempat beberapa kali salah paham terus sama calon aku karena selera kami tuh beda banget. Kayak lagu-lagu itu dia suka singkong aku suka keju tapi untungnya dia bisa ngalah untuk aku. Kemudian sampailah aku dan calonku ke persiapan yang pertama, yaitu mencari informasi dan mensurvei beberapa bidan pelaminan setelah beberapa yang kami survei tidak ada cocok yang sesuai dengan konsep yang aku inginkan.

Tiba-tiba teman SMK-ku menghubungi di grup WA. Mereka ngajak ngumpul di waktu weekend karena udah lama nggak jumpa setelah tamat sekolah 7 tahun lalu. Aku bergegas menyetujui meet up itu. Dan suatu hari tiba lah saat kami untuk meet up, ngumpul di salah satu kafe di medan dan di situ kami banyak menukar cerita pengalaman hidup setelah tamat sekolah dan sampailah di titik cerita mereka yang menanyakan aku kapan menikah karena di antara kami ber 5 hanya aku yang sudah pacaran lama, sekitar 6-7 tahun.

Aku bilang sama teman-teman aku, aku akan menikah sekitar kurang dari satu tahun k edepan dan aku juga lagi sibuk mencari WO untuk acaraku dan sulit bagiku menemukan WO yang cocok dengan kemauanku. Salah satu temanku merekomendasikan bidan pengantin temannya. Dia bilang temannya itu ibunya seorang bidan pengantin untuk contoh kerja dan desain mereka temanku pernah melihatnya dan itu bagus juga mewah katanya. Aku sedikit tertarik dengan informasi yang diberikan temanku dan aku langsung meminta WA si bidan pengantin itu.



Sampailah aku di hari yang aku tentui kami berjanjian untuk bertemu di rumah bidan pengantin itu. Ketika aku datang aku disambut hangat dan diberikan minuman yang segar. Kami pun bercerita tentang konsep yang aku inginkan dan aku juga menanyakan berapa budget untuk konsep itu. Dan seorang ibu paruh baya itu mengatakan budgetnya Rp17 juta untuk konsep yang bertema taman nuasa putih dan hijau pupus.

Semua jalan yang aku gunakan di pestaku nanti akan di flooring dan di karpet merah. Tenda yang lagi nge-hits seperti matahari. Pelaminan yang nuasa bunga melati dan sedap malam yang hanya warna putih kehijauan dan juga jalan para tamu yang dihias dengan karpet merah juga seperti di kerajaan gitu dengan banyak bunga.

Alat penyajian makanan yang seperti di restoran hotel mewah, life music yang kekinian dan semua ditutupi dengan kain baloteli sehingga suasananya seperti di gedung. Yang jelas konsep aku itu lumayan baguslah kalau di kategorikan pesta penikahan di rumahaan. Dan aku menyetujui untuk konsep seperti itu aku dikenakan harga yang di bilang cukup lumayan, tapi untuk seumur hidup sekali menurutku tidak masalah kalau aku dan calon ku harus mengocek kantong sedikit dalam.



Setelah masalah konsep pernikahan selesai, aku mengurus makanan yang akan dihidangkan mulai mencari juru masak dan bernego untuk upah memasak sampai mencoba tester masakan si juru masak yang akan dipakai di pestaku nanti. Aku juga mencari souvenir yang bagus dengan budget minim. Mempersiapkan undangan, melakukan foto prewedding dan mengurus dokumen pernikahan, menjumpai kepala lingkungan untuk minta ttd, melakukan bimbel pernikahan walaupun hanya sehari. Semuanya aku yang persiapkan dan dibantu juga sedikit dengan calonku. Menurutku itu pengalaman persiapan yang mengharukan banget.

Dan akhirnya tanggal 02-02-2018 ijab qabul pun akan terjadi. Tapi pada satu hari sebelum ijab qabul semua konsep pernikahan yang sudah aku rencanakan dengan WO itu, Ladies kalian tahu tidak ada satu pun yang sesuai dengan kemauanku. Tidak satu pun. Bisa kalian bayangkan bagaimana rasanya jika itu terjadi pada kalian?



Desain pelaminan yang sangat buruk. Konsep yang tidak enak dilihat dan ya... aku nggak bisa lagi mengungkapkannya dengan kata-kata. Pada saat itu aku cuma bisa menyesal menangis dan diam ketika semua yang aku persiapkan selama satu tahun hasilnya buruk. Aku sangat amat kecewa dengan bidan pengantin yang tidak bertanggung jawab itu, tapi aku harus bagaimana pernikahanku akan berlangsung besok dan resepsinya juga akan berlangsung pada hari Sabtunya.

Aku tidak akan punya waktu untuk mencari WO pengganti dengan kurun waktu dua hari, semua yang aku dambakan di hari yang aku nantikan hilang dan tak akan pernah terlaksanakan. Bisa dikatakan aku sangat menyesal menggunakan jasa pelaminan mereka. Aku harus tegar dengan semua hal pada saat itu dan seiring berjalannya waktu aku tetap tersenyum melewati dua hari yang aku persiapkan selama satu tahun tidak sesuai dengan keinginanku. Aku berharap ketika acaraku berakhir, kehidupanku tidak seperti pestaku.

Aku juga berharap untuk kalian ladies semoga saja hal ini tidak terjadi pada kalian, karena ini adalah persiapan pernikahan yang tak ternilai repotnya, lelahnya, capek, banyak ngeluarin dana dan hasilnya tidak sesuai. Demikian pengalaman persiapan pernikahan aku ini aku share ke kalian.





(vem/nda)
What's On Fimela