Semangatnya Juara, Saka Bocah Pelintas Batas dapat Sepeda dari Jokowi

Fimela diperbarui 14 Sep 2018, 12:22 WIB

Beberapa hari terakhir, nama Saka atau Nursaka viral di sosial media. Saka sendiri adalah siswa sekolah dasar di Entikong, Kalimantan Barat. Ada yang istimewa dari sosok Saka. Ia adalah siswa yang tinggal di Serawak, Malaysia dan setiap harinya harus melewati batas negara Malaysia - Indonesia untuk sampai ke sekolah.

Melansir dari laman instagram @ditjen_imigrasi, Saka sekolah di SDN 3 Sontas, Entikong. Untuk sampai ke sekolahnya, ia harus melewati batas negara Malaysia dan Indonesia kemudian menjalani pemeriksaan di PLBN atau Pos Lintas Batas Negara. Saka sendiri telah memiliki dokumen resmi untuk melewati batas negara.

Setiap pagi, Saka harus berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 pagi. Pada pukul 06.15, ia sampai di PLBN dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Hingga pada pukul 06.30, Saka tiba di sekolah dan bisa belajar seperti para siswa lainnya. Untuk mencapai sekolahnya ini, setiap hari setidaknya Saka harus melakukan perjalanan sepanjang 8 km.



Bukan diantar orang tua atau naik bus sekolah, Saka berangkat ke sekolah dengan naik oplet (sejenis angkutan umum) dan naik ojek. Tidak jarang, bocah penuh semangat ini juga diberi tumpangan oleh warga yang mengenal dirinya.

Atas semangatnya menuju sekolah yang begitu membanggakan, Saka pun mendapat hadiah istimewa dari presiden Indonesia, Joko Widodo. Di hadapan teman-teman dan guru di sekolahnya, Saka mendapat hadiah berupa sebuah sepeda dari Jokowi. Mendapat hadiah ini tentunya Saka sangat senang. "Terima kasih pak Jokowi," ungkapnya.



Kisah Saka adalah kisah yang begitu menginspirasi. Di usianya yang masih sangat belia, Saka tak pernah pantang semangat untuk pergi ke sekolah meski jarak sekolah dan rumahnya jauh. Ia juga menjadi inspirasi karena di usianya yang masih belia, ia patuh membawa dokumen PLB (Pas Lintas Batas) setiap hari dan menjalani pemeriksaan di PLBN saat berangkat maupun pulang sekolah.

Semangat terus Saka, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya. Jadilah pribadi yang membanggakan bukan hanya untuk orang tua kamu tapi juga untuk keluarga besar dan bangsa juga negaramu.

(vem/mim)