Melewati Batas Antar Negara untuk Sekolah, Kisah Anak Ini Inspiratif

Fimela diperbarui 12 Sep 2018, 16:00 WIB

Sekolah atau menuntut ilmu menjadi hak setiap orang. Seberat apapun medan yang harus ditempuh menuju sekolah, itu tak akan jadi penghalang bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin menuntut ilmu. Seperti apa yang dilakukan anak berusia 8 tahun bernama Saka berikut ini.

Nama Saka akhir-akhir ini viral di dunia maya setelah kisahnya diposting pengguna instagram dengan akun @ditjen_imigrasi. Apa yang membuat Saka viral? Apa yang membuat kisahnya menarik?

Saka, adalah anak berusia 8 tahun yang setiap hari harus melewati batas negara Malaysia dan Indonesia di Kalimantan Barat untuk pergi sekolah. Meski perjalanannya cukup jauh dan harus melewati pos pemeriksaan di batas antar dua negara, Saka tak pernah mengeluh. Ia adalah anak yang ceria, anak yang pantang menyerah dan dikenal sebagai pelajar yang cukup berprestasi.

Pada akun @ditjen_imigrasi dijelaskan, "Saka - Si pelintas batas antar negara terbiasa melakukan perjalanan lintas batas negara setiap berangkat ke Sekolah. Warga sudah mengenalnya dan tak segan memberikan tumpangan padanya. Ini perjalanan Saka, Si pelintas batas antar negara, bagaimana perjalanan kamu?"

Oh iya ladies, sekilas mengenai Saka, ia tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Tebedu, Malaysia. Setiap hari, ia harus melewati batas negara Malaysia dan Indonesia untuk sampai di sekolahnya yakni di Entikong, Kalimantan Barat, Indonesia. Saka juga memiliki dokumen resmi sehingga cukup mudah baginya untuk keluar masuk Malaysia - Indonesia.

Jarak sekolah dengan rumahnya pun terbilang cukup jauh. Untuk sampai di perbatasan dari rumahnya, setidaknya Saka melewati jalan sepanjang 3 km. Dan dari perbatasan ke sekolahnya, ia melewati jalan hampir sepanjang 5 km. Meski begitu, anak yang memiliki nama panjang Nursaka ini tak pernah mengenal lelah untuk belajar dan sekolah. Ia justru sangat senang dengan hari-harinya menuju sekolah.

Terus semangat Saka, yakinlah bahwa semangatmu saat ini akan berbuah manis suatu saat nanti. Salut dan bangga buat Saka.

(vem/mim)