Moms, tahukah jika kulit bayi dengan kulit orang dewasa sangat berbeda? Kulit bayi yang baru lahir ternyata lebih retan terjadi kerusakan dari luar.
Dokter Nanny Shoraya, Sp.KK, FINS-DV menjelaskan kulit bayi yang baru lahir rentan karena 30 persen kulit lebih tipis dibandingkan orang dewasa, akibatnya fungsi barrier jadi kurang optimal. Sehingga bahan kimia atau zat topikal mudah masuk dan penguapan air lebih cepat atau tinggi sehingga kulit bayi mudah kering atau sensitif.
“Kita semua punya mantel kulit, namun bayi yang baru lahir perlu dibantu. Ph kulit bayi cenderung mengikat, fungsi sebagai anti mikroba juga terjadi penurunan. Lapisan bayi baru lahir kelenjarnya aktifitas rendah,” ujar dr. Nannny saat ditemui dalam acara peluncuran produk perawatan kulit bayi, Young Living Seedling di Jakarta, Rabu (5/8).
Kulit bayi cepat menguap yang mengakibatkan kehilangan air, natural mouisturizer pun lebih sedikit. Lebih lanjut dr. Nanny mengatakan, kulit sensitif pada anak ciri-cirinya kulit memerah di anggota tubuh.
“Awalnya kulit kering, sehingga sawar (pagar atau barrier) kulitnya terganggu. Jadi saat bahan iritan masuk itu jadi lebih gampang masuk bahan kimia dan iritasi. Kalau ini berulang terus jadilah radang kukit. Bayinya nggak nyaman. Tidur terganggu, lama kelamaan bisa mengganggu perkembangan dan pertumbuhan,” ujarnya.
Jadi bagaimana kalau punya anak dengan kulit sensitif? Dokter Nanny mengatakan yang perlu diingat ialah semua bahan yang berkontak dengan kulit bayi, harus bersifat banyak pelembapnya dan mengandung sedikit bahan iritasi. Pewarna pewangi harus dielimunasi. Makin wangi biasanya bayi tidak tahan.
Lalu mandi tidak boleh terlalu lama, sebab makin lama kulit berkontak dengan air penguapan air lebih besar. Disarankan mandi hanya dalam waktu 5-10 menit saja.
Kemudian, pembilasan juga harus bersih, sisa bilasan sabun yang ada di bak akan terus berkontak di kulit jadi bahan iritan juga untun anak.
“Keluar dari bak sabun, bilas lagi sama air bersih tanpa sabun. Gunakan pelembap tambahan dari luar. Keringkan dengan bahan handuk yang lembut. Sabun juga tidak overuse atau terlalu banyak bahan kimia,” paparnya.
Dan pilih pelembap yang hipoalergenik dan tidak mengandung bahan iritatif. Sebaiknya gunakan rutin 2 kali sehari setelah mandi karena ini adalah menit terbaik pelembap menyerap kulit.
“Coba di area tubuh tertentu sedikit saja untuk lihat responya. Popok juga harus selalu kering dan dijaga bersih. Tiap 3-4 jam dilihat diperiksa. Sebaiknya diganti sebelum berat atau penuh. Diusap lembut dengan cottonbud dan kalau mau disabunin pakai sabun yang ringan saat dibilas,” paparnya.
Dan perlu diingat, olive oil tidak diperkenankan untuk digunakan. Hindari bahan iritan, makin wangi makin waspada. Tidak ada pewarna dan pewangi sintetik, bahan antiseptik yang kuat, tisu basah dengan alkohol juga dihindari.
- Trik Memilih Produk Tepat Untuk Kulit Bayi Agar Tidak Ruam
- Takut Memandikan Bayi? Coba Tips Ini Yuk Mom!
- Bayi Mengalami Keringat Berlebih, Oleskan Lotion Mom
- 7 Fakta Unik tentang Bayi Baru Lahir yang Mom Belum Ketahui
- Ini Bahayanya Oleskan Baby Oil dan Minyak Zaitun pada Bayi
(vem/asp/nda)