Review: Buku Reasons to Stay Alive, Kisah Nyata Melawan Depresi - Matt Haig

Fimela diperbarui 06 Sep 2018, 19:30 WIB

Judul: Reasons to Stay Alive (Kisah Nyata Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri)
Penulis: Matt Haig
Editor: Miranda Malonka
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Desain isi: Mulyono
Desain sampul: Mila Hidajat
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Apa rasanya menjadi orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi? Ada dorongan yang membanjiri perasaan dan pikiran mereka sampai-sampai tubuh fisiknya pun ikut sakit. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Matt Haig pernah berada di titik itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di pinggir tebing ketika berusia 24 tahun. Serangan panik yang bertubi-tubi dan harapan yang baginya tidak terlihat membuatnya berpikir bahwa mengakhiri segalanya adalah hal terbaik. Tetapi, pada langkah terakhir, ia berhenti dan mengurungkan niatnya.

Sampai sekarang, ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Melalui buku ini, Matt Haig akan membagikan pengalamannya mulai dari gejala depresi, rasanya mendapat serangan panik, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. Kita akan menyelami apa yang mereka rasakan dan bagaimana membantu mereka (atau bahkan kita sendiri) menjadi lebih baik.

Pernahkah kamu merasakan depresi? Atau malah nggak menyadari kalau sejumlah perubahan yang kamu rasakan akhir-akhir ini adalah gejala depresi? Kondisi depresi bisa jadi sangat sulit untuk dipahami atau dimengerti. Bahkan depresi itu tidak kelihatan. Orang yang kelihatannya baik-baik saja dari luar bisa saja menyimpan 'monster' menyeramkan di dalam dirinya. Bisa jadi ada 'hantu kelam' yang berusaha ia enyahkan dalam hidupnya seorang diri.

Reasons to Stay Alive, buku ini berisi kisah nyata melawan depresi dan usaha untuk berdamai dengan diri sendiri yang dilakukan oleh penulisnya. Matt Haig pernah mengalami depresi yang begitu berat sampai pernah ingin bunuh diri. Kehidupan yang dijalaninya selama depresi dan mengalami gangguan kecemasan mungkin tak bisa dipahami orang lain.

 

 

 

Banyak pula yang enggan mengakui dirinya mengalami depresi. Umumnya karena takut dianggap gila atau tidak waras. Padahal penting untuk lebih terbuka untuk mencari bantuan agar bisa lekas bebas dari kondisi depresi yang sangat menyiksa.

Matt Haig menceritakan secara detail kondisi depresi yang dialaminya. Dia menggambarkan betapa beratnya 'berperang' dengan pikirannya sendiri. Bukan kebahagiaan yang diinginkannya, melainkan keinginannya untuk bisa menghilangkan kepedihan. Siapa saja yang pernah mengalami depresi mungkin akan sangat paham dengan yang diceritakan oleh Matt.

Terdiri dari lima bagian: Jatuh, Mendarat, Bangkit, Menjalani Hidup, dan Menjadi bagian dari kehidupan, buku Reasons to Stay Alive  sangat membuka wawasan kita soal depresi. Mulai dari gejala-gejala depresi, tantangan atau hambatan yang dialami penderita depersi dalam hidup, hingga berbagai usaha yang bisa dilakukan untuk bisa pulih dari depresi.

Menemukan alasan untuk hidup kembali jadi salah satu cara yang paling sederhana tapi tak selalu mudah untuk dilakukan agar bisa pulih dari depresi. Ketika yang sakit adalah pikiran, maka kembali memikirkannya terkadang membuat kondisi makin parah. Meski begitu, selalu ada pilihan untuk bisa kembali melanjutkan hidup.

Orang-orang terkenal pun bisa terkena depresi. Salah satunya adalah Abraham Lincoln. Siapa sangka sosok yang begitu berpengaruh itu pernah mengatakan kalau dirinya adalah orang paling menderita di dunia. Kondisi depresi memang bisa membuat seseorang kehilangan harapan atau keinginan untuk melanjutkan hidup. Tapi kondisi tersebut ternyata bisa mendorong seseorang untuk mencapai sesuatu dalam hidup.

 

 

Siapa saja bisa mengalami depresi. Orang kaya dan terkenal pun bisa mengalami depresi. Ada yang memang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri tapi ada juga yang berusaha untuk bertahan dan malah menciptakan banyak pencapaian besar dalam hidup. Di buku ini kita akan menemukan banyak fakta menarik terkait depresi.

Berbagai solusi ditawarkan dan sudah dicoba sendiri oleh Matt untuk mengatasi depresi. Mulai dari menghabiskan waktu lebih banyak membaca hingga memilih olahraga lari untuk berdamai dengan kondisi depresi. Matt juga membuat daftar buku bacaan yang telah banyak membantunya untuk keluar dari lorong gelap. Daftar buku tersebut pun bisa kita jadikan referensi untuk mengatasi sesuatu yang 'sepertinya salah' dalam hidup.

Kalau ada orang-orang terdekat kita yang mengalami depresi, buku ini bisa jadi panduan kita untuk menawarkan pertolongan yang sesuai. Atau kalau kamu sendiri pernah mengalami depresi, pemaparan buku ini akan sangat membantu kita untuk bisa menemukan kembali kebahagiaan.

Reasons to Stay Alive ini merupakan buku yang sangat penting untuk semua orang. Kita akan mendapat pemahaman yang baru dan lebih luas soal depresi. Yang terpenting lagi adalah kita bisa kembali menemukan alasan untuk melanjutkan hidup dan mengisi hidup ini dengan berbagai hal indah. Seperti yang dilakukan Matt Haig yang dulu pernah berada di titik terendah dalam hidupnya karena depresi tapi sekarang bisa sukses sebagai penulis dan dikaruniai istri serta dua buah hati yang begitu menyayanginya.

 

(vem/nda)