Menurut WHO, jumlah pengidap kanker tiap tahun bertambah 7 juta orang, dan dua pertiga di antaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Di Indonesia, kanker menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Tiap tahun diperkirakan terdapat 100 kasus baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia, ada 240.000 pengidap kanker baru setiap tahunnya.
Kondisi yang ditemukan, hampir sebagian penyakit kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga angka kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker belum seperti yang diharapkan meskipun tata laksana kanker telah berkembang dengan pesat. Pasien dengan kondisi tersebut mengalami penderitaan yang memerlukan pendekatan terintegrasi berbagai disiplin ilmu agar pasien tersebut memiliki kualitas hidup yang baik dan pada akhir hayatnya meninggal secara bermartabat.
Yayasan Kanker Indonesia telah mengadakan program perawatan paliatif di rumah sejak tahun 1995 yang berlokasi di Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus, Jakarta. YKI memiliki potensi sumber daya manusia dan memiliki hubungan baik dengan organisasi profesi kesehatan lainnya untuk memberikan program pelatihan perawatan paliatif untuk pasien kanker perawatan di rumah.
Terkait dengan hal tersebut, Yayasan Kanker Indonesia terus melakukan pengembangan program perawatan paliatif di YKI Cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sepanjang tahun 2017, YKI telah melaksanakan kegiatan pelatihan di beberapa cabang YKI, yakni Kupang, Palembang, Makassar dan Bandung. Sedangkan di tahun 2018, YKI berencana melaksanakan kegiatan pelatihan di Semarang, Jakarta, Samarinda, Bandung, Yogyakarta, Solo, Padang dan Lampung.
Paliatif merupakan jenis perawatan yang belum banyak dikenal di masyarakat. Paliatif berasal dari kata 'palliate' yang berarti mengurangi keparahan tanpa menghilangkan penyebab, sehingga dapat dikatakan bahwa upaya paliatif merupakan suatu cara untuk meringankan atau mengurangi penderitaan pasien.
Perawatan paliatif sekarang sudah menjadi bagian integral dari pendekatan terapetik terhadap pasien tidak menular seperti kanker. Perawatan paliatif membantu seorang penderita kanker untuk hidup lebih nyaman sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik sebagai kebutuhan manusiawi dan hak asasi bagi penderita penyakit yang sulit disembuhkan atau sudah berada pada stadium lanjut.
Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP selaku Ketua Umum YKI menjelaskan, pengenalan Perawatan Paliatif Pasien kanker penting untuk terus dilakukan bagi Tenaga Kesehatan dan Tenaga Pelaku Rawat, namun juga masyarakat karena perawatan paliatif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Perawatan Paliatif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, namun juga bagi keluarganya yang berhadapan langsung dengan penyakit tersebut, baik secara fisik, psikososial ataupun spiritual,” ujarnya dalam Doctor-Patients Communication in Palliatiave Cancer Care, di Hotel Borobudur, Jakarta, hari Jumat tanggal 24 Agustus 2018.
Jadi, semoga perkembangan pengobatan dan perawatan terhadap penyakit kanker semakin maju dan bisa semakin membantu mengurangi penderitaan pasien kanker, kita doakan saja, ladies.
(vem/asp/feb)