Tak Ada Pengorbanan yang Sia-Sia Bila Disertai Cinta dan Kasih Sayang

Fimela diperbarui 23 Agu 2018, 17:00 WIB

Apakah ada sosok pahlawan yang begitu berarti dalam hidupmu? Atau mungkin kamu adalah pahlawan itu sendiri? Sosok pahlawan sering digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah Pahlawan dalam Hidupmu ini. Seorang pahlawan bisa berasal dari siapa saja yang membuat pengorbanan besar dalam hidupnya.

***

Saat masih kecil, aku ingin menjadi orang yang sukses untuk meringankan beban orangtuaku. Aku, anak pertama dari dua bersaudara. Walaupun keluarga kami hidup pas-pasan, orangtuaku menyekolahkan kedua anak perempuannya di sekolah yang terbaik. Ayahku hanyalah karyawan toko, sedangkan ibuku berjualan pecel di pinggir jalan. Setiap hari, kulihat dan kurasakan kasih sayang dan pengorbanan beliau pada kami berdua. Tak pernah lelah ibuku mengantar dan menjemput kami saat sekolah dasar dengan bersepeda.

Setelah lulus SMA, ada keinginan aku untuk kuliah. Apalagi teman-temanku melanjutkan kuliah. Tetapi di saat yang sama, adikku pun lulus SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Jadi kuputuskan untuk tidak melanjutkan kuliah, karena pastinya kami berdua membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Aku tak tega melihat orangtuaku terus bekerja untuk membiayai pendidikan kami. Kebetulan, di tempat ayahku bekerja sedang membutuhkan karyawan. Aku langsung menerima pekerjaan itu dengan tujuan agar dapat membantu orang tuaku membiayai adikku sekolah. Ada kebanggaan tersendiri di saat yang lain masih kuliah, tapi aku sudah bekerja membantu keluargaku.



Adikku selalu belajar dengan rajin, sehingga dia berhasil lulus SMA dengan nilai yang sangat baik. Kami sekeluarga pun berharap dan mendukung dia untuk melanjutkan kuliah. Berkat usahanya, dia berhasil menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Jogjakarta. Kami sangat bahagia, berarti pengorbanan kami selama ini tidak sia-sia. Saling mendukung dan berusaha, disertai dengan doa, semua harapan pasti tercapai.

Peristiwa yang tak pernah kupikirkan terjadi. Saat adikku baru menjalani satu semester, ibuku sakit maag kronis, hingga beliau meninggal. Aku merasa dunia ini runtuh, tak ada lagi semangat untuk menjalani hari-hariku. Tapi kemudian kuteringat, saat ibuku sakit, beliau menggenggam erat tanganku, seakan berkata, "Lanjutkan perjuangan ibu untuk terus membiayai adikmu, dia pasti berhasil dan takkan mengecewakan."

Kubangun lagi semangatku untuk meneruskan perjuangan ibuku. Kuusahakan diriku menjadi sosok yang tegar dan kuat di depan adik dan ayahku. Lalu kuputuskan untuk bekerja pada tanteku yang mempunyai bengkel di Lampung.



Rasa sayangku pada adik dan ayahku, membuatku bertekad untuk bekerja dengan giat, walau aku jauh di seberang pulau. Tanteku pun ikut membantu membiayai kuliah adikku. Tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Adikku diwisuda. Ayahku dan aku sangat bangga karena adikku berhasil menjadi sarjana. Setiap kehidupan selalu ada perjuangan. Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Dan setiap pengorbanan pasti ada cinta dan kasih sayang.

(vem/nda)
What's On Fimela