Di Balik Sebuah Pencapaian, Ada Kesenangan Pribadi yang Dikorbankan

Fimela diperbarui 19 Agu 2018, 15:00 WIB

Apakah ada sosok pahlawan yang begitu berarti dalam hidupmu? Atau mungkin kamu adalah pahlawan itu sendiri? Sosok pahlawan sering digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah Pahlawan dalam Hidupmu ini. Seorang pahlawan bisa berasal dari siapa saja yang membuat pengorbanan besar dalam hidupnya.

***

Mungkin kita overuse terhadap makna menjadi “pahlawan”. Menurutku menjadi pahlawan itu sesederhana mengorbankan keinginan kita demi sesuatu yang lebih penting, bisa jadi untuk diri sendiri atau keinginan orang banyak. Keikhlasan menjadi poin penting ketika mengorbankan sesuatu. Kisahku bukanlah kisah yang membuat pembaca menitikkan air mata, bukan juga mengorbankan nyawa. Tentu saja tidak mengorbankan nyawa, karena apabila iya, lalu siapakah yang menulis cerita ini? Hehe.

Pengorbananku adalah sesederhana menggadaikan masa mudaku yang penuh dengan gemilau kesenangan dan warna-warni menjadi hari-hari penuh pekerjaan dan tumpukan penugasan. Kini umurku 19 tahun, dan aku telah membiayai diriku sendiri. Tunggu, jadi letak pahlawannya di sebelah mana? Hmm.. sebelum kamu bertanya lebih jauh, alangkah baiknya menyimak ceritaku sampai habis. Semoga nanti memberi kamu inspirasi untuk menjadi hero.

Sejak aku duduk di bangku SMP, aku sudah memiliki uang saku dari hasil kerja kerasku sendiri. Aku memiliki online shop dan juga aku telah menjadi guru les privat untuk anak-anak kecil di sekitarku. Dan aku benar-benar telah berhenti meminta uang saku kepada orangtuaku.

Hingga aku SMA, aku telah memiliki lima murid aktif les privat. Aku bisa membeli kebutuhanku sendiri dan terkadang membelikan orangtuaku sesuatu. Mungkin kehidupan SMA-ku tampak menyenangkan, kan? Masih amat muda untuk memiliki uang sendiri. Tidak kawan, di balik itu ada hal yang kukorbankan. Waktuku untuk bersenang-senang.

Ketika temanku sepulang sekolah bisa hangout di mall atau di cafe, aku terkejar waktu harus segera tiba di rumah karena muridku telah menungguku. Ketika teman-temanku sibuk memikirkan tugasnya sendiri, aku sibuk pula memikirkan ujian muridku yang akan segera tiba dan aku harus menemukan metode yang tepat untuk pengajaran kepada murid-muridku. Ketika teman-temanku sibuk membagi waktunya antara berpacaran dan memikirkan waktu belajar menuju perguruan tinggi, aku sibuk membagi waktu antara belajarku dan belajar murid-muridku.

Maka katakanlah pada saat itu aku memiliki uang untuk hangout dengan temanku tetapi aku tidak memiliki waktu sama sekali. Beberapa temanku memandangku sebagai anak yang tidak suka bergaul bersama mereka karena tidak bisa menyempatkan waktu di luar sekolah untuk mereka. Ketahuilah teman, di sini sedang ada yang aku perjuangkan.

Kemudian, tiba saatnya pengumuman perguruan tinggi dan aku lolos. Kini aku telah menjadi mahasiswa di sebuah universitas negeri terkenal di Indonesia. Aku merasa bangga dengan diriku. Aku mencapainya dengan tanpa bantuan bimbingan belajar! Bahkan aku melakukannya dengan sembari membimbing belajar anak-anak lain.

Aku mungkin harus terus mengorbankan masa mudaku yang katanya adalah masa paling indah, untuk bekerja serta belajar. Kugadaikan masa-masa indah remaja ini untuk menata masa depan. Aku akan menjadi pahlawan untuk diriku sendiri, sebelum akhirnya aku akan menjadi pahlawan bagi orang-orang lain.

Untuk pembaca sekalian, kalian adalah pahlawan. Bahkan pada titik paling terkecil di hidupmu. Selama kamu melakukannya dengan benar. Meskipun hal itu belum tentu adalah hal yang kau suka, percayalah, bahwa yang kau lakukan saat ini akan berdampak besar nantinya.

Kamu adalah pahlawan pada setiap tindakan benar yang harus kamu lakukan. Sama seperti pahlawan-pahlawan yang dulu mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan kita. Mungkin, yang harus kita lakukan kini adalah mengorbankan waktu untuk menunda sedikit kesenangan untuk mencapai sesuatu yang lebih besar untuk dirimu, orangtuamu, teman-temanmu, dan pada akhirnya untuk negaramu.

(vem/nda)
What's On Fimela