17 Hari Berduka Bawa Bangkai Anaknya, Induk Paus Ini Akhirnya Melepaskannya

Fimela diperbarui 15 Agu 2018, 14:30 WIB

Beberapa waktu lalu, kisah induk paus yang membawa bangkai anaknya terus berenang selama berhari-hari di lautan pasifik viral di dunia maya. Kisahnya juga berhasil membuat banyak orang ikut bersedih dan merana. Induk paus tersebut adalah induk paus pembunuh (orca) yang bernama Tahlequah atau juga dikenal J35.

Kini, setelah 17 hari membawa berenang bangkai anaknya, induk paus ini akhirnya melepaskan bangkai tersebut. Melansir dari laman BBC, setelah berenang sejauh 1.000 mil atau setara dengan 1.600 km, akhirnya induk paus ini merelakan anaknya dan melepaskannya.

Perwakilan dari Center for Whale Research (CWR) mengatakan, "Paus itu mengejar sekelompok salmon dengan pasangannya di Selat Haro di Pulau Vancouver, Kanada. Tur kesedihannya sudah berakhir dan perilakunya kini sangat lincah seperti semula."

Baca juga: Bawa Bangkai Bayinya Berenang Berhari-Hari, Kisah Paus Ini Menyayat Hati

"Gambar digital Telephoto yang diambil dari pantai menunjukkan bahwa induk paus itu sepertinya sudah berada di kondisi fisik yang baik. Bangkai anaknya bisa jadi telah tenggelam ke dasar laut di pedalaman Laut Salis (antara Kanada dan Amerika Serikat). Peneliti kemungkinan besar tidak memiliki kesempatan meneliti bangkai paus bayi tersebut," tambahnya.

Mengenai paus orca, para ilmuwan menemukan jika pada umumnya induk paus jenis ini akan membawa bangkai anaknya paling lama yakni sepekan. Namun Taqlequah, ia termasuk induk paus yang unik karena membawa bangkai anaknya selama 17 hari.

Paus orca sendiri adalah paus yang langka yang jumlahnya terus menurun setiap tahunnya. Kini, diperkirakan hanya ada 75 ekor paus orca yang tersisa di seluruh dunia ini. Biasanya, paus orca akan hidup berkelompok. Spesies ini terancam punah. Polusi dan jumlah makanannya yang terus berkurang menjadi pemicu utama penyebab ancaman kepunahan pada paus ini.
Sumber: Liputan6.com




(vem/mim)
What's On Fimela