Bulan Dzulhijjah telah dimulai sejak kemarin yakni tanggal 13 Agustus 2018. Sejak kemarin hingga tanggal 9 Dzulhijjah, umat muslim sendiri disunahkan untuk melaksanakan puasa Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda,
"Bahwa Rasulullah SAW biasanya berpuasa 9 hari Dzulhijah, hari ‘Ashuraa’, 3 hari setiap bulan yaitu Senin pertama dan 2 Kamis terawal.” (HR Abu Daud)
“Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).
Baca juga: Niat Puasa Dzulhijjah untuk Menyambut Datangnya Idul Adha
Dan di antara sembilan hari tersebut, puasa di hari ke sembilan atau yang sering disebut sebagai puasa Arafah sangatlah dianjurkan. Bagi siapa yang melaksanakan puasa Arafah dengan ikhlas dan tulus hanya karena Allah semata, ia dijanjikan untuk diampuni dosanya selama setahun sebelum dan sesudah puasa.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, Rasullullah SAW bersabda:
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya." (HR. Imam Muslim)
Mengenai puasa di bulan Dzuhijjah sendiri, penting kita tahu bahwa di bulan ini ada empat hari yang diharamkan bagi umat muslim untuk berpuasa. Empat hari tersebut adalah pada hari ke 10 Dzuhijjah yakni Hari Raya Idul Adha dan hari tasryik pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Kenapa Hari Raya Idul Adha dan Tarsyrik Dilarang Berpuasa?
Para ulama mengungkapkan jika Hari Raya Idul Adha dan tasryik dilarang berpuasa karena hari ini adalah hari yang mulia di mana umat islam menunaikan perayaan. Seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha termasuk hari ied yang dilarang melaksanakan puasa. Sedangkan hari tasryik, ini juga digolongkan sebagai hari ied karena daging kurban dibagikan untuk dinikmati umat muslim.
Hari Tasryik menjadi hari yang mulai karena hari ini umat muslim yang beribadah haji sedang melaksanakan ritual melempar jumrah. Sedangkan umat muslim di seluruh belahan dunia, mereka sedang sibuk menyembelih hewan kurban dan membagikannya ke sekitar.
Jangan lewatkan: Keutamaan Puasa Dzulhijjah & Amalan Sebaiknya Dilakukan di 9 Hari Pertama
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Hari-hari tasryik adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim)
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : إِنَّ هَذَيْنِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا : يَوْمَ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالآخَرُ يَوْمَ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسَكِكُمْ (رواه البخاري مسلم)
“Sesungguhnya Rasulallah saw melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu” (HR Bukhari Muslim).
عَنْ نُبَيْشَةُ الْهُذَلِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ ، وَذِكْرٍ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (متفق عليه)
Dari Nubaisyah Al-Hudzali ra, Rasulallah saw bersabda “hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan berzikir kepada Allah.” (Mutafaqun ’alih).
Ladies, itulah larangan mengenai puasa. Selain larangan-larangan di dua hari raya dan tasryik, larangan lain adalah larangan puasa bagi wanita haid dan nifas, larangan bagi istri yang tidak diizinkan berpuasa oleh suami dan berpuasa setiap hari. Bagi umat muslim di mana pun kamu berada, selamat menyambut Hari Raya Idul Adha.
- Keutamaan Puasa Dzulhijjah & Amalan Sebaiknya Dilakukan di 9 Hari Pertama
- Menjelang Idul Adha, Ketahui Syarat Hewan Kurban dalam Islam
- Bertahan Beribadah Saat Gempa, Video Jamaah Salat Ini Menggetarkan Hati
- Mengapa Umat Muslim Diwajibkan Untuk Membayar Zakat Fitrah?
- Bagaimana Cara Membayar Fidyah, Harus Secara Langsung atau Boleh Dicicil?
(vem/mim)