Setiap orang tua pasti bahagia dan bangga ketika memiliki buah hati dengan pipi tembam, badan gempal dan gemuk. Tak hanya orang tuanya yang bangga melihat bayinya gemuk, orang lain yang melihatnya pun akan ikut senang dan gemas. Namun tahukah mom, bayi yang memiliki tubuh gemuk atau bahkan obesitas justru sangat tidak baik.
Melansir dari laman klikdokter.com, bayi yang memiliki tubuh gemuk menjadi hal yang cukup positif. Ini mengingat bahwa lemak di tubuh bayi bisa menunjang pertumbuhan serta perkembangan bayi. Hanya saja, bayi yang terlalu gemuk atau lemak di tubuhnya berlebihan, ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatannya. Bukannya mendorong pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya, bayi yang terlalu gemuk justru akan menghambat pertumbuhan maupun perkembangannya.
Para ahli mengungkapkan jika bayi yang terlalu gemuk atau obesitas, ketika ia dewasa sangat mungkin baginya untuk mengalami obesitas juga. Penelitian yang dipublikasikan di "Archives of Pediatrocs & Adolescent Medicine" menyebutkan bahwa bayi yang mengalami obesitas di usia bawah 2 tahun di Amerika Serikat, sebagian besar akan mengalami obesitas juga saat mereka dewasa.
Sementara untuk anak-anak dengan berat badan ideal saat bayi, ketika mereka dewasa mereka bisa memiliki berat badan yang lebih ideal juga. Kalau pun ada risiko obesitas pada dirinya, ini karena pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.
Selain berisiko mengalami obesitas saat dewasa, bayi yang mengalami obesitas juga rentan terhadap beberapa penyakit mematikan. Penyakit tersebut antara lain hipertensi, jantung, kanker, stroke juga gangguan sendi di usia yang masih sangat muda ketika mereka dewasa kelak.
Karena hal inilah, para ahli sangat menyarankan agar setiap orang tua memberi asupan nutrisi dan gizi kepada buah hati dengan lebih bijak. Usahakan agar buah hati tidak mengalami obesitas saat ia berusia belia demi kesehatannya yang lebih baik saat dewasa kelak. Tapi, pastikan juga agar buah hati tidak kekurangan nutrisi saat ia masih bayi.