Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi pada orang dewasa atau mulai dari usia di atas 18 tahun. Namun dalam usia tertentu, wanita justru rentan mengalami hipertensi dibandingkan pria.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH), dr. Tunggul D Situmorang menjelaskan, hipertensi pada wanita umumnya terjadi karena faktor hormonal. Saat menstruasi berkurang dan berakhir dengan menopause, artinya terjadi pengurangan hormon estrogen.
"Jadi pada siklus menopause-lah, hormon yang sebelumnya bersifat mengendalikan tekanan darah mengalami penurunan," jelas Tunggul dalam acara Omron Healthcare Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (07/08).
Nah, umumnya wanita mengalami menopause saat berusia di atas 40 tahun. Dalam kondisi tersebut, tubuh mengalami penurunan tajam hormon estrogen dan progesteron.
Perubahan hormon tersebut juga membuat wanita mengalami peningkatan sensitivitas terhadap garam dan metabolisme tubuh melambat, sehingga menyebabkan kegemukan. Akibatnya terjadinya pembentukan plak yang merusak sel dinding pembuluh darah.
Oleh karena itu, untuk wanita menopause yang menderita hipertensi, disarakan mengonsumsi obat anti-hipertensi dan mengurangi lemak jenuh. Lakukan pula pemeriksaan secara berkala di rumah dengan menggunakan teknologi alat kesehatan digital yang dijual di pasaran.
(vem/feb)