Aku Mencoba Berhenti Jajan Selama 99 Hari, Inilah Yang Kualami

Fimela diperbarui 06 Agu 2018, 11:34 WIB

Siapa sih yang nggak tahan godaan dengan berbagai kuliner yang saat ini begitu banyak ditawarkan di social media atau pun di gerai-gerai makanan? Belum lagi saat jalan-jalan ke mal. Rasanya belum komplit jika tidak menenteng camilan atau minuman untuk teman jalan-jalan.

Untuk kamu yang tidak terbiasa memasak sendiri atau ngekos, godaannya tentu lebih besar lagi. Selain membeli lauk-pauk untuk sarapan, makan siang dan makan malam, godaan take away atau delivery order makanan pasti sulit dikontrol. GoFood, GrabFood dan berbagai layanan delivery order pun menjamur, tak kenal pagi-siang-malam semuanya bisa diakses dengan mudah.

Tapi, Ladies, sadarkah kamu, segala kemudahan ini justru membuat kita semakin tertantang untuk mengontrol diri? Jika tidak mengontrol diri, rasanya uang akan mengalir begitu deras dengan sia-sia hanya untuk memenuhi keinginan lapar mata, bukan lapar perut karena biologis.

Jane B. Diener, melalui thefinancialdiet.com, membagikan pengalamannya menjalani 99 hari tanpa jajan atau yang disebutnya "No Takeout Challenge". Tantangan ini dijalaninya dengan tujuan untuk mengurangi kebiasaan jajan selama 30 hari. Tanpa disadari, ia pun terus menjalaninya hingga melebihi target hari yang ditentukan.

Selama menjalani No Takeout Challenge, Jane merasakan ada perubahan dalam dirinya, yaitu:

Menikmati dan mencintai proses memasak

Karena mengurangi jajan, Jane pun akhirnya terlatih menyiapkan makanannya sendiri. Memasak sedikitnya satu jenis makanan sehari, selama tujuh hari seminggu, membuatnya menikmati proses memasak yang dilakukannya. Ia pun menemukan berbagai cara baru menyajikan makanan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Menyadarkan pentingnya membelanjakan uang dengan bijak

Dengan mengurangi, bahkan menghentikan pengeluaran untuk jajan, Jane akhirnya sadar tentang membelanjakan uang secara bijak. Ia mencatat setiap pengeluaran uang yang dilakukannya. Ternyata kebiasaan kecil yang mulai dipupuknya ini berdampak juga pada barang-barang yang dibelinya, hanya yang berarti dan penting saja.

Karena kebiasaan baru ini, keuangannya jadi mudah diatur dan secara umum tidak membuatnya menjadi tertekan. Segala hal jadi terasa lebih simple dan berarti bagi hidup.

Menemukan teman-teman baru dengan semangat yang sama

Selama menjalani tantangan ini, Jane pun bertemu teman-teman baru atau pun lama yang jarang berkomunikasi, yang terkoneksi karena semangat yang sama. Bersama-sama mereka saling membangun dan menyemangati, berbagi tips dan cerita.

Pada akhirnya, setelah menjalani 104 hari tanpa jajan di luar, Jane mengatakan, "My life is truly more fulfilling."

Sementara banyak orang sibuk hidup bergelimang kemewahan, di satu sisi sebagian orang justru berusaha menyederhanakan hidupnya. Apakah kamu berminat mengikuti tantangan berfaedah ini, Ladies?

(vem/wnd)