Seorang wanita sesungguhnya memiliki banyak sekali kualitas diri yang terpendam. Namun kualitas diri seringkali tidak disadari oleh diri sendiri dan oleh pria. Demi kepentingan sosial yang dijalani wanita, kualitas diri tersebut cenderung dipendam atau ditahan agar tidak berbenturan dengan lingkungan sekitar.
Kita seringkali mendengar omongan bahwa wanita tidak boleh berdandan cantik karena bisa memancing pria untuk menggoda. Atau wanita tidak perlu sekolah tinggi karena tetap saja akan berakhir mengurus anak dan suami serta sibuk dengan urusan rumah tangga serta larangan- larangan yang tidak mendidik lainnya.
Wanita akhirnya terbiasa dengan tekanan-tekanan tersebut sehingga akhirnya tanpa sadar mereka menciptakan batasannya sendiri. Hasilnya, di dunia modern ini banyak sekali wanita yang kesulitan menggapai cita-citanya sekaligus mendapatkan pasangan idaman. Fenomena itu disikapi Lovable Lady Studio sebuah kelas pelatihan khusus wanita, dengan menghadirkan berbagai solusi untuk para wanita yang ingin mendapatkan pasangan idaman dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Berbagai topik menarik dibahas dalam sesi pelatihan ini. Salah satunya Coach Jet Veetlev dengan berani membahas tentang Romance is a Game. Menurut coach Jet, romansa itu seperti permainan. Ada cara dan aturan yang harus diikuti agar romansa bisa berjalan dengan semestinya.
Konsep ini mungkin cukup bertentangan dengan konsep romansa yang ada di sekeliling kita. Selama ini wanita dibelenggu oleh konsep bahwa cinta dan romansa itu selalu terkait dengan keseriusan, tanggung jawab, ketulusan, pengorbanan, dan lain sebagainya.
“Karena memandang romansa sebagai sesuatu yang sangat serius, akhirnya wanita terperangkap dalam beban dan kesulitan dibandingkan menikmati kegembiraan. Ia menjadi tidak bahagia,” kata coach Jet saat ditemui dalam acara ‘Bagaimana Menjadi Wanita Modern Yang Menawan Hati’, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pembicara kedua, Coach Lex dePraxis memaparkan bagaimana cara seorang wanita dapat meningkatkan daya tariknya. Beliau menjelaskan bahwa seorang lovable lady adalah wanita yang memiliki kekuatan untuk memikat, menarik di mata pria, dan dikagumi oleh sesama wanita. Ada enam kualitas yang wajib dipelajari agar wanita mendapatkan pria idaman dan mengikatnya seumur hidup. Enam kualitas tersebut sebenarnya sudah dimiliki setiap wanita, tapi mungkin belum digali dan dilatih secara maksimal.
Hal menarik lainnya yang dibahas adalah bagaimana cara seorang wanita menghadapi konflik dalam hubungan dan memoles sifat keibuan yang dimilikinya. Coach Lex mengatakan, wanita memiliki kekuatan utama karena memiliki sifat-sifat keibuan seperti mengasihi, lembut, dan mengalah.
Sifat-sifat tersebut sangat penting untuk diasah karena itu merupakan salah satu kekuatan utama dari wanita. Pria boleh saja terlihat kasar dan kuat, tapi dia mudah tersentuh oleh kelemahlembutan wanita.
“Meskipun sifat ini juga dimiliki semua wanita, masih banyak wanita modern yang tidak mau melakukannya karena merasa semua itu sebagai tanda kelemahan. Padahal kelemahlembutan itu justru menjadi daya tarik wanita karena hanya wanitalah pihak yang paling leluasa dan alamiah menggunakannya,” kata coach Lex.
Melalui kelas ini, Lovable Lady Studio ingin mengajak para wanita untuk memiliki support system sehingga mereka bisa memberdayakan potensinya. Selama ini lingkungan keluarga dan pertemanan di kalangan wanita justru menjadi bumerang bagi kemajuan wanita itu sendiri. Misalnya saja ketika wanita hendak mengungkapkan perasaannya kepada pria, justru ia dilarang oleh teman-teman atau keluarganya agar tidak terkesan murahan.
Kelas ini juga mendorong perempuan untuk memiliki hubungan seimbang dengan pria. Seimbang dalam hal ini, misalnya saja, untuk urusan keuangan. Sudah menjadi hal umum di Indonesia ketika seorang wanita selalu ditraktir oleh pria atau mendapat dukungan keuangan dari pria meski masih dalam tahapan kencan.
“Hal ini tentu akan memberatkan si pria dan dia malah akan diam-diam kabur karena merasa keberatan dan tekor,” kata Lex dePraxis.
Wanita sebenarnya bisa punya peran dalam hal ini, di mana ia bisa ikut berkontribusi dalam hal keuangan agar hubungan sama-sama
membahagiakan dan tidak saling membebani.
“Di zaman sekarang mencari uang itu sulit. Jangan sampai karena kesalahan mindset seperti ini justru membuat orang jadi enggan punya relationship,” ungkap coach Jet.
(vem/asp)