Setiap orangtua pasti memilihkan anaknya permainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Ketika, anak memilih permainan yang tidak sesuai dengan gender, pasti orangtua panik dan langsung melarang si kecil.
Padahal, dr. Bernie Endyarnie SpA(K), mengatakan tidak perlu takut ketika anak memilih permainan tidak sesuai gandernya. Sebab pada masa pertumbuhan, anak-anak akan memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi.
“Orantua jangan terlalu parno atau ketakutan duluan, misalnya anak laki-laki main boneka. Atau anak perempuan tertarik bermain mobil-mobilan,” ungkap Bernie saat acara ELC, Jakarta, Rabu (1/8).
Lebih lanjut, dr Bernie mengatakan, selain rasa penasaran yang cukup tinggi. Anak-anak juga membutuhkan mengeksplor hal-hal yang baru. Seperti bukan hal yang aneh ketika anak laki-laki tertarik dengan boneka karena warna yang cerah. Atau anak perempuan yang tertarik dengan mobil-mobilan karena bisa bergerak. Sebab, menurut dr. Barnie, bentuk dan warna yang menarik menjadi daya tarik bagi setiap anak.
Untuk itu, dr. Barnie menyarankan agar orangtua tidak melarang keras anak bermain tidak sesuai genderya. Namun, orangtua bisa mulai mengajak anak bermain sesuai gender secara perlahan.
"Misalnya, ibu bisa menjadi role model untuk anak perempuan, sementara bapak untuk anak laki-laki. Kalau punya anak laki-laki, si ayah ngajak, besok kan mau perbaiki mobil, mau enggak kita beli juga untuk alat-alatnya. Jadi di situ tugas orangtua mengajak dan mengajarkan preferensi sesuai gender,” tambah Bernie.
(vem/asp)