Ini Argumen yang Akan Sering Ditemui oleh Para Orangtua Baru

Fimela diperbarui 03 Agu 2018, 12:00 WIB

Memiliki seorang anak tentunya menjadi tantangan sendiri untuk para orangtua yang baru pertama kali memiliki anak. Meskipun telah meminta pendapat orangtua maupun berdiskusi dengan orang yang telah berpengalaman, para orangtua baru juga harus bisa belajar dan berusaha agar sang anak bisa mendapatkan pendidikan dari orangtua dengan baik. Tentunya para orangtua tidak mau agar anaknya memiliki kepribadian buruk hanya karena mereka yang tidak merawatnya dengan baik.

Dilansir dari theeverymom.com, sebagai orang tua tentunya normal jika selalu bertengkar karena menyatukan logika dan emosional yang berbeda adalah hal yang sulit. Namun bukan berarti hal itu menjadi masalah selama kamu dan pasangan bisa menjadi partner yang bisa bekerjasama dengan baik. Untuk itu, ketahuilah argumen yang paling sering dilakukan oleh para orang tua baru yang masih terbilang wajar berikut ini.

1. Siapa yang lebih sering berperan

Saat masa menyusuinya, tentunya para ibu akan menganggap bahwa ia telah melakukan segalanya karena telah menyusui, namun di sisi lain sang ayah menganggap ibu telah melakukan segalanya, namun tidak pernah melakukannya dengan benar. Selain itu, juga akan ada banyak rutinitas yang baru untuk para orang tua dalam mengurus anaknya seperti mengganti popok, membiasakan kebiasaan yang baik, mengajarkannya berhitung, dan sebagainya. Untuk menyikapi hal ini, tentunya peran orang tua untuk selalu berlaku jujur dan berdiskusi sangat dibutuhkan agar tujuan bersama bisa tercapai.

2. Bergantian untuk me-time

Memiliki seorang anak tentunya akan mengorbankan waktu para orang tua untuk merawatnya. Pasti ada rasa di mana para orang tua juga ingin punya me-time dan melakukan hobi mereka. Namun seringkali jika salah satu dari para orang tua melakukannya, maka yang lain akan merasa hal tersebut tidaklah adil. Untuk itu penting untuk para orangtua untuk selalu menyusun prioritas agar bisa membagi waktu dengan fleksibel. Jika kamu atau pasangan akan melakukan me-time, baiknya membagi waktu pagi dan malam siapa yang akan berperan untuk menjaga anak.

3. Kapan tepatnya berhubungan seks

Terkadang para orang tua baru merasa takut jika melakukan seks tidak akan bisa intim seperti yang dulu. Mereka juga akan takut jika mengganggu anaknya saat tidur. Namun, sempatkanlah untuk melakukan hal tersebut agar kamu dan pasangan bisa menghabiskan waktu bersama untuk menjaga keintiman hubungan kalian.

4. Gaya parenting mana yang lebih benar

Setiap pasangan tentunya akan selalu berkonflik saat mempraktikan gaya parenting yang sesuai pada anak. Ketika kamu memutuskan memakai intuisi saat mengambil keputusan, bisa saja pasanganmu malah memutuskan untuk browsing dan mengatakan bahwa hal itu yang terbaik. Memang setiap orang tua memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda, untuk itu pentingnya diperlukan suatu tim yang kompak untuk memutuskan sesuatu secara bersama. Meski hal itu tidak dapat diselesaikan dalam semua situasi, namun kamu bisa membicarakannya dengan pasangan agar bisa memiliki solusi.

Nah, argumen inilah yang sering terjadi pada orang tua baru. Apakah kamu juga pernah merasakan hal ini?

(vem/mgg)
What's On Fimela