Dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 menunjukkan persentase penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia hampir berimbang, yakni 50,24 persen dan 49,76 persen. Namun kondisi tersebut tidak mencerminkan jumlah tenaga kerja laki-laki dan perempuan yang aktif dalam perekonomian.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih jauh di bawah laki-laki, yakni berkisar 49 hingga 51 persen menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di tahun 2011-2015. Ketimpangan partisipasi gender ini ternyata juga terjadi di bidang industri yang terbilang baru tumbuh kembang di Indonesia, yakni industri e-commerce.
Studi terbaru iPrice menganalisa partisipasi kedua gender di jajaran manajemen perusahaan e-commerce Indonesia. Kami menghitung peranan laki-laki dan perempuan di tiga posisi manajemen teratas yakni Founders/Presiden Direktur, Direktur, dan Kepala Divisi/Manager.
Tenaga Kerja Laki-laki Masih Mendominasi Posisi Manajerial Industri E-commerce
Meski e-commerce identik dengan perusahaan perintis (startup) yang berisi generasi milenial yang sudah melek teknologi dan terbilang berkultur modern, nyatanya persoalan kurangnya partisipasi perempuan masih dapat ditemui terutama pada jajaran manajemen perusahaan.
Secara keseluruhan, partisipasi perempuan pada jenjang posisi manajerial masih jauh di bawah laki-laki yakni hanya 31%. Sementara kesenjangan tenaga kerja perempuan ini semakin besar di jenjang karir yang lebih tinggi (Presiden Direktur dan Direktur).
Kesenjangan Membesar di Posisi Manajemen Atas
Dari data representasi pegawai di industri e-commerce yang kami himpun, hanya 21% perempuan menduduki posisi Presiden Direktur atau jenjang tertinggi dalam manajemen perusahaan. Di jenjang Direktur pun porsi perempuan juga belum mangkus dengan persentase yang sama yakni 21%. Di jenjang Kepala Divisi, partisipasi perempuan terlihat sedikit membaik dengan jumlah persentase 36%. Namun angka ini belum mendekati perbandingan setara antara kedua belah gender dalam jajaran manajemen perusahaan.
Temuan ini menunjukkan kemiripan dengan riset berskala global. Data Bank Dunia menunjukkan pada posisi entry-level professional, perempuan sudah berada di angka 47 persen. Namun angka tersebut mengerucut untuk posisi manajemen tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada manajemen tingkat menengah, perempuan hanya mencakup 20% sedangkan pada manajemen tingkat tinggi, hanya 5% perempuan yang menduduki posisi CEO dan 5% untuk posisi board members.
Partisipasi Perempuan di Indonesia Paling Rendah di Asia Tenggara
Rendahnya partisipasi perempuan di level manajemen industri e-commerce juga ditemukan di negeri tetangga. Filipina menjadi negara di Asia Tenggara yang memiliki partisipasi perempuan tertinggi yakni 55%, diikuti oleh Malaysia (42%), Thailand (40%), Vietnam (37%), Singapura (34%), dan Indonesia (31%).
Kesetaraan kedudukan perempuan dan laki-laki di Indonesia memang masih menjadi tantangan. Berdasarkan indeks World Economics Forum, Indonesia berada di posisi ke-10 dalam Indeks Kesenjangan Gender. Artinya Indonesia masih tertinggal dibanding negara berkembang lain seperti Filipina, Vietnam, dan Thailand dalam kesetaraan gender. Rapor merah ini disebabkan oleh kecilnya partisipasi perempuan di lapangan kerja untuk posisi senior dan manajerial.
Pentingnya Partisipasi Perempuan dalam E-commerce
Sebuah studi dari Peterson Institute di tahun 2016 melakukan riset dari 21.980 perusahaan di 91 negara menunjukkan banyaknya kepemimpinan perempuan di manajemen perusahaan menghasilkan kenaikan profit tahunan 2,7% lebih tinggi dibanding mereka yang tidak.
E-commerce menjadi industri online yang berkembang sangat pesat di Indonesia. Survei Snapcart pada Januari 2018 lalu menunjukkan mayoritas konsumen belanja online adalah perempuan dengan jumlah mencapai 65%. Kendati perempuan menjadi target konsumen yang potensial namun posisi manajerial yang mengambil keputusan penting dalam strategi bisnis e-commerce masih didominasi laki-laki.
Padahal dengan perbandingan gender yang seimbang di jajaran manajemen atas dan board members, partisipasi perempuan dapat memberikan keberagaman ide dan pandangan dalam bisnis. Studi Peterson Institute menyarankan minimalnya terdapat tiga perempuan yang berpartisipasi dalam manajemen untuk mengoptimalkan potensi bisnis secara signifikan.
Konsumen belanja online yang didominasi perempuan pun menjadi urgensi pelaku bisnis e-commerce untuk menyediakan ruang perempuan di jajaran manajemen. Ide-ide dan aspirasi perempuan akan menjadi lebih berharga karena dinilai lebih memahami konsumen perempuan dari berbagai lapisan lebih baik.
Akselerasi perempuan dalam bidang ekonomi dan wirausaha juga sangat dibutuhkan untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun perekonomian. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dibutuhkan 200 tahun lagi untuk menyamaratakan posisi antara perempuan dan laki-laki di bidang ekonomi. Namun prediksi waktu yang lama ini dapat diperciut dengan meningkatkan aktivitas dan advokasi perempuan di dunia kerja secara proporsional dan profesional.
Metodologi
Riset iPrice menghimpun data keberagaman gender dari 295 tenaga kerja di posisi manajerial tingkat tinggi dari 13 perusahaan e-commerce yang beroperasi di Indonesia. Data diambil dari sumber terbuka LinkedIn, rilis media, dan laman profil perusahaan.
Sumber: iPrice.co.id
- Berharap Karir Melonjak? Lakukan Sekian Hal Ini Agar Termotivasi!
- Kerja Zaman Now Nggak Harus Kantoran, dari Rumah Juga Bisa Kantongi Rupiah
- 3 Kualitas Ini Bisa Membedakan Orang Sukses daripada Orang Biasa
- 5 Hal Ini Bisa Membuat Kamu Jadi Wanita Karir Cemerlang & Sukses
- Menurut Studi, Berwiraswasta Adalah Pekerjaan Paling Membahagiakan