Review: Kekasih yang Tak Bahagia (5 Cerita Pendek Perempuan Dunia)

Fimela diperbarui 01 Agu 2018, 19:30 WIB

Judul: Kekasih yang Tak Bahagia (Lima Cerita Pendek Perempuan Dunia)
Penerjemah: A Elwiq Pr
Penyunting: Dwi Ratih Ramadhany
Tata isi: Alra Ramadhan
Desain sampul: Alra Ramadhan
Gambar sampul: Indra Setiawan
Cetakan Pertama, Desember 2017
Penerbit Pelangi Sastra (pelangisastramalang.org)

Sang putri, mengusapnya dengan pedih, meyakinkan sang pria atas apa yang ibunya telah katakan; namun sang pria, tahu belaka meski Tuhan menganugerahinya kesehatan dia tak seharusnya memiliki gadis ini, dan biar ini semua hanya untuk menghiburnya, harapan-harapan tersebut menegarkan, menjawablah ia: “Seandainya kau sampaikan pernyataan ini tiga bulan yang lalu, aku akan menjadi seorang lelaki yang paling sehat dan paling bahagia seantero Prancis; namun pertolongan ini datang begitu terlambat lantaran aku sendiri tidak bisa memercayai lagi atau menyisakan harapan atas ini semua.” (Cerpen Kekasih yang Tak Bahagia)

***

Marguerite de Navarre, Virginia Woolf, Edna Ferber, Doris Lessing, dan Alice Munro merupakan perempuan penulis yang karya-karyanya masih banyak dibicarakan hingga saat ini. Masing-masing dari mereka punya ciri khas dan gaya sendiri dalam setiap tulisannya. Ada pesan, makna, dan keindahan yang mereka usung di setiap karyanya.

Kekasih yang Tak Bahagia, buku ini memuat lima cerita pendek perempuan dunia. Kekasih yang Tak Bahagia (The Unhappy Lover) dari Marguerite de Navarre, Rumah Angker (A Haunted House) dari Virginia Woolf, Perempuan yang Ingin Menjadi Baik (The Woman Who Tried to be Good) dari Edna Ferber, Anak-anak Lelaki dan Anak-anak Perempuan (Boys and Girls) dari Alice Munro, dan Menembus Gorong-Gorong (Through the Tunnel) dari Doris Lessing. Dengan membaca masing-masing cerita pendek tersebut, kita bisa mengawali perkenalan kita dengan setiap penulis perempuan tersebut.



Di bagian Pengantar Penerjemah kita akan diberi rangkuman soal kehidupan masing-masing penulis. Mulai dari tanggal lahir, asal mereka, sampai tragedi yang mereka alami dalam kehidupan. Gambaran yang diberikan memberikan pemahaman yang cukup ringkas soal karya-karya mereka yang mendunia.

Membaca lima cerita pendek ini akan memberi kita berbagai sensasi dan perasaan yang campur aduk. Membawa kita memasuki lorong-lorong cerita yang penuh dengan teka-teki hingga tragedi. Tema soal cinta dan asmara juga ikut dibahas dalam cerita-ceritanya.

Akan lebih lengkap lagi bila kita membaca versi asli bahasa Inggris dari lima cerita pendek ini. Sehingga kita bisa lebih mudah mengikuti alur cerita dan meresapi setiap pesan serta makna yang dipaparkan.

Buat kamu yang ingin mulai mengenal karya penulis perempuan yang mendunia, Kekasih yang Tak Bahagia bisa jadi rekomendasi awal yang pas buatmu. Setelah membaca lima cerita pendek di dalamnya, kita akan dibuat pensaran untuk mengetahui lebih banyak karya-karya setiap penulis perempuan ini.





(vem/nda)