Review: Novel Go Where Your Heart Takes You - Susanna Tamaro

Fimela diperbarui 27 Jul 2018, 09:55 WIB

Judul: Go Where Your Heart Takes You
Penulis: Susanna Tamaro
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Yuli Pritania
Penyelaras aksara: Ken Laksmi Satyaningtyas & Lani Rachmah
Penata aksara: Nurhasanah Ridwan
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Cetakan ke-1, Desember 2017
Penerbit Noura (PT. Mizan Publika)

"Setiap kali melihat kekeliruan dan kau ingin meluruskannya, ingatlah bahwa revolusi pertama dan yang terpenting harus terjadi dulu dalam dirimu. Dan, ketika kau tiba di persimpangan jalan dan tidak tahu harus memilih yang mana, janganlah memilih secara acak. berhentilah dan renungkan. Tariklah napas panjang; jangan biarkan sesuatu pun mengalihkan perhatianmu, tetapi tunggu dan tunggulah terus. Diamlah, dan dengarkan kata hatimu dalam keheningan. Ketika hati sudah bicara, bangkitlah dan ikuti ia."
-Grandma

Go Where Your Heart Takes You (Va' dove ti porta il cuore) memenangi penghargaan Premio Donna Citta di Roma pada 1994, sekaligus menjadi buku Italia terlaris sepanjang abad 20. Menceritakan seorang nenek yang menuliskan kisah hidupnya di dalam sebuah diari yang ditujukan kepada sang cucu, buku ini telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa dan mengajarkan kita tentang hidup, penyesalan, cinta, dan pencarian jati diri.

***

Apa yang akan kita lakukan bila kita tahu hidup kita tak akan lama lagi? Hal ini mungkin bakal sangat menakutkan ya. Tapi kita akan selalu dihadapkan pada banyak pilihan selama masih hidup. Seorang nenek bernama Olga pun memutuskan untuk melakukan hal yang tak biasa sebelum maut nanti menjemputnya. Ia menuliskan kisah hidupnya untuk satu-satunya cucu yang dimilikinya.

Go Where Your Heart Takes You merupakan novel yang sangat menyentuh hati, berisi kisah seorang nenek yang menuliskan cerita hidupnya untuk cucu tercintanya. Ada banyak rahasia yang diungkap dari kisah hidupnya. Pun ada berbagai pelajaran hidup yang bisa dipetik dari kisah sang nenek.

Ada kegetiran yang dialami oleh Olga semasa kecil. Tak bisa dibilang hidupnya selalu bahagia. Mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga akhirnya dewasa. Setiap fase kehidupan yang ia lewati memberi pengalaman dan pelajaran tersendiri. Salah satu pengalaman terbesar adalah soal cinta dan pernikahan.

Air mata yang tidak tertumpah akan bermukim di dalam hati dan, seiring berlalunya waktu, membentuk kerak yang melumpuhkan hati itu, sama seperti kerak kapur dalam mesin cuci.
(hlm. 16)



Olga memiliki seorang putri bernama Ilaria. Ilaria tewas dalam sebuah kejadian tragis. Selama hidup, bisa dibilang Ilaria tak memiliki hubungan baik dengan Olga. Terutama soal terkuaknya siapa ayah biologis Ilaria. Olga ternyata memiliki kisah kelamnya saat menikah. Dia sempat berada di posisi yang membuatnya serba salah.

Kepada sang cucu, Olga menceritakan semuanya dengan jujur dan apa adanya. Baik tentang kisah kelam hidupnya maupun kisah Ilaria. Ada hal-hal penting yang perlu diketahui sang cucu, termasuk dari ibunya, Ilaria. Olga ingin cucunya memiliki kehidupan yang lebih baik. Setidaknya ia ingin agar cucunya tak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya.

Meski hubungan Olga dan cucunya tak selalu berjalan mulus, tapi jauh di lubuk hati terdalamnya ia sangat mencintainya cucunya itu. Hal itu jugalah yang mendorongnya untuk menuliskan kisah hidupnya dengan begitu lengkap dan detail ketika ia mendapat vonis kalau hidupnya tak akan lama lagi. Dengan cara seperti itu, Olga bisa lebih mudah menyampaikan nasihat-nasihat penting agar cucunya bisa memiliki hidup yang lebih baik.

Kau tahu satu kesalahan yang selalu kita lakukan? Itu adalah keyakinan bahwa kehidupan tidak bisa diubah dan, begitu kita menggulirkannya mengikuti jalur tertentu, kita harus tetap berada di jalur itu hingga perjalanan berakhir. Takdir punya lebih banyak imajinasi daripada kita: tepat ketika kau merasa tidak ada jalan keluar dari situasi tertentu, ketika kau telah mencapai dasar keputusasaanmu, secepat embusan angin segalanya akan berubah, berbalik, dan dari satu momen ke momen berikutnya kau mendapati dirimu menjalani kehidupan yang baru.
(hlm. 161)



Membaca novel ini bisa membuat kita terhanyut dalam setiap lembarannya. Ada banyak sekali pesan penting soal kehidupan yang disampaikan oleh Olga. Segala hal yang disampaikannya pun begitu dekat dengan banyak hal yang terjadi di kehidupan seorang perempuan.

Salah satu yang paling mengena adalah soal kegalauan Olga akan pernikahan. Ketika menginjak usia matang, ia dihadapkan pada keadaan yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Orang-orang terdekatnya sudah menikah. Di satu sisi, dia sebenarnya tak ada masalah melakukan segala sesuatunya sendirian. Tapi di sisi lain ia juga sadar bahwa tak mungkin bisa ia menghabiskan sisa hidupnya sendirian. Meski pada akhirnya keputusan menikah tak lantas membuatnya hidup bahagia selama-lamanya, ia mencoba bertahan. Walau ada luka dan rahasia yang menyelubungi pernikahan yang dijalaninya, setidaknya ia bisa mengambil pelajaran penting dan menyampaikannya pada cucunya sebelum terlambat.

Go Where Your Heart Takes You, novel yang sangat menyentuh hati ini memiliki banyak pesan penting soal kehidupan. Meskipun tak semua harapan bisa jadi kenyataan, tapi selalu ada cara untuk bertahan dan melanjutkan hidup. Yang lebih penting lagi adalah selalu berusaha untuk mengikuti suara hati dan membuat pilihan-pilihan hidup yang tak akan kita sesali di kemudian hari. Dan usaha pencarian jati diri akan terus berlangsung hingga akhir hayat.




(vem/nda)
What's On Fimela