3 Langkah Awal Yang Membuat ASI Ibu Keluar Dengan Lancar

Fimela diperbarui 20 Jul 2018, 10:10 WIB

Seorang ibu tentu akan memberikan apapun yang terbaik bagi anak-anaknya, seperti memberika Air Susu Ibu (ASI). Sebab, ASI merupakan pondasi utama untuk tumbuh kembang si kecil.

Sayangnya, ada beberapa ibu yang kesulitan mengeluarkan ASI karena faktor tertentu. Bahkan, dr. Elizabeth Yohmi SpA, Ketua SATGAS ASI Indonesia, mengatakan, saat hari pertama bayi dilahirkan, niat dan rencana untuk menyusui bayi, terkadang berbeda dari apa yang dibayangkan oleh sang ibu. Hal ini bisa membuat ibu merasa kecewa, stres bahkan frustasi.

"Ibu mengira bahwa hari pertama bayinya langsung bisa menyusu, Asi langsung keluar, anak bisa tidur dan menyusu sesuai yang kita mau. Ternyata itu nggak ada. Kenyataannya seringkali berubah 180 derajat dari yang dikhayalkan oleh si ibu," ucarnya saat ditemui dalam acara kampanye #gembiramenyusui bersama Mothercare Indonesia di Jakarta, Rabu (18/7).

Agar tidak mengalami hal tersebut, tak ada salahnya untuk mengetahui langkah awal apa yang harus dilakukan agar ASI keluar dengan lancar. Apa saja? Yuk simak ulasannya.

1. Niat menyusui

Yohmi mengatakan, sebaiknya para ibu mempersiapkan secara matang sebelum menyusui. Hal tersebut tercipta ketika ibu memiliki niat menyusui sejak awal mengandung.

2. Mencari banyak informasi

Lalu, Yohmi menyarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang berbagai hal tentang menyusui, serta mencari fasilitas kesehatan yang mendukung yang sesuai dengan yang ibu mau.

"Mulai dari dokter obgyn, rumah sakitnya, tenaga kesehatan lain, seperti perawat dan bidan. Karena setelah melahirkan, tiga hari pertama ibu kebanyakan akan bertemu dengan mereka, jadi carilah yang bisa memberikan ibu support, harus ramah juga, cari yang bisa memfasilitasi itu," tambahnya.

3. Mencari dokter terbaik

Tak hanya itu, kata Yohmi, ibu sebaiknya tak hanya mencari dokter kandungan yang bagus, tapi juga dokter anak yang bisa sepaham memenuhi keinginan ibu yang bisa menyusui.

Selain dari segi tenaga dan fasilitas kesehatan, dukungan lain dari keluarga terdekat, seperti suami, orangtua dan mertua juga merupakan hal yang penting. Karena kebanyakan, menurut dia, kegagalan menyusui disebabkan tidak adanya dukungan dari lingkungan terdekat ibu.

“Jika semuanya dipersiapkan dengan baik, kata Yohmi, diharapkan ibu bisa lancar menyusui,” tutupnya.

(vem/asp)