Ladies Begini Etika Ketika Kamu Mengunjungi Pameran Seni

Fimela diperbarui 17 Jul 2018, 15:45 WIB

Kini masyarakat sudah tidak lagi canggung untuk pergi ke pameran seni. Bahkan. pameran seni kini menjadi destinasi berlibur mulai dari remaja hingga orangtua.

Karya-karya seni tersebut pun menjadi magnet untuk orang-orang pergi ke pameran seni. Meskipun, mereka datang hanya untuk berfoto tanpa mengetahui makna dari pameran tersebut.

Fenomena ini jelas menguntungkan, karena masyarakat kini tidak menganggap pergi ke museum menjadi hal yang abstark, melainkan menyenangkan. Namun, di sisi lain mereka berisiko merusak karya seni karena sibuk berfoto tanpa tahu makna seni tersebut.

Bukan saja di Indonesia, di luar negeri pun mengalami fenomena ni. Kurator Rifky ‘Goro’ Effendy menangkap ini fenomena ini juga terjadi secara global, bahkan di New York pun dibangun " Museum Selfie".

“Selama tidak disentuh dan dirusak, saya tidak masalah (karya seni) dijadikan background,” ujar Goro.

Sebab, menurutnya fenomena ini adalah perubahan
kebudayaan dan perilaku media sosial. Kondisi ini dapat disikapi dan diadaptasi, baik oleh galeri atau pun seniman dengan memberikan arahan kepada pengunjung.

Deputy Head of Committee Art Jakarta Dedy Koswara memberi himbauan, untuk turut serta melindungi setiap karya seni yang dipamerkan.

“Kami sarankan pengunjung untuk mengikuti tips-tips seperti menitipkan barang bawaan, memerhatikan garis pembatas dan tidak menyentuh karya seni."

Dedy menambahkan, untuk membatasi mengambil foto dan tidak menggunakan flash, selalu mengawasi jika membawa anak kecil dan hargai pengunjung lain yang sedang mengantre menikmati seni.

 

(vem/asp)