Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang. Seperti kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam kompetisi Stop Tanya Kapan! Ungkapkan Perasaanmu Lewat Lomba Menulis Juli 2018 ini. Pada dasarnya kamu nggak pernah sendirian menghadapi kegalauan dan kecemasan karena pertanyaan 'kapan'.
***
“Sudahi sekolahnya. Jangan sekolah mulu ah entar jodohnya jauh.”“Nggak usah tinggi-tinggi kuliahnya ah, entar laki-laki takut deketinnya.”“Kosnya nggak usah yang mahal-mahal mbak, entar cowok mundur teratur loh.”Pertanyaan krusial saat kita berada di umur yang cukup matang, pendidikan oke, karier juga oke. “Kapan nikah?” dan saat itu kamu rasanya ingin pergi lagi, duduk di bangku kuliah lagi, atau setia pada jam lembur dengan laptop dan secangkir kopi. Orangtua yang umurnya memang nggak muda lagi saat anaknya sudah sukses dalam artian karier, akan dengan mudahnya terserang omongan tetangga. “Bu, anaknya kapan nikah?”“Kok nggak pernah bawa gandengan pulang ke rumah?”“Jangan kelamaan, entar jadi perawan tua loh.”Ibu-ibu dengan hatinya yang sensitif akan dengan mudah kepikiran kata-kata sahabat sepergosipannya. Dan sebagai anak gadis yang berkarier yang biasanya pulang beberapa bulan sekali akan langsung stres saat pulang ke rumah. Pertanyaan yang biasa kembali terdengar. Well, adalah wajar bagi seseorang dengan usia matang untuk menikah. Tapi bukankah masalah hidup bersama untuk menyatukan dua orang yang berbeda pemikiran itu tidak mudah dilakukan?
- Meski Jauh, 5 Tips LDR Ini Bikin Hubungan Makin Awet
- Kamu Sering Bacain Pesan di Ponsel Kekasih? Ini Artinya Ladies
- #JagainKamu Sampai Akhir Waktu adalah Janji Terindahku sebagai Istrimu
- Suami Ketahuan Selingkuh Saat Aku Tengah Mengandung
- Untuk Suamiku Tersayang, Tetaplah Bersamaku dalam Suka dan Duka
(vem/nda)