Memiliki gairah seksual adalah hal wajar untuk siapa saja. Ini adalah keinginan biologis yang secara alami mendorong manusia untuk bereproduksi atau memperbanyak diri. Namun tentu saja seks tidak menjadi bahan pembicaraan yang diumbar di depan umum. Tapi ada banyak hal yang sebaiknya kamu ketahui tentang seks, salah satunya adalah kecanduan seks.
Seseorang akan mengalami kesenangan ketika mencapai kepuasan seksual di mana hormon oksitosin akan dilepaskan sehingga mampu membantu menurunkan stres dan membuat tubuh rileks serta bahagia.
Namun sayangnya, perilaku seks kompulsif atau kecanduan seks justru jadi kondisi yang dikategorikan sebagai penyakit mental. Dilansir dari New York Post, WHO menyatakan bahwa kecanduan seks berada dalam daftar penyakit mental setelah memasukkan kecanduan game ke dalam kategori yang sama.
"Ini adalah perilaku yang cenderung disembunyikan karena memalukan dan sering kali pecandu seks tidak terlihat," ujar Dr Valerie Voon dari Royal College of Psychiatrist.
Dengan memasukkan kecanduan seks sebagai penyakit mental, para penderita bisa lebih jujur dan terbuka sehingga individu yang mengalami hal ini bisa ditolong dan dibantu untuk lepas dari masalah kesehatan tersebut.
WHO menggambarkan perilaku seks kompulsif sebagai pola kegagalan dalam mengendalikan dorongan seksual yang intens, berulang-ulang, atau desakan yang menghasilkan perilaku seksual berulang.
Gejala kecanduan seks bisa dilihat ketika orang tersebut menjadikan aktivitas seks sebagai prioritas dan fokus hidup. Tentunya, hal ini berbahaya untuk penderita dan orang-orang di sekitarnya ya ladies.
Sumber: Liputan6.com
- Bercinta dengan Fun, Coba Posisi Gaya Badut Ini Yuk Ladies
- Ini yang Bakal Terjadi Pada Tubuh Saat Kamu Berhenti Berhubungan Seks
- Ini 4 Sebab Posisi 69 Dianggap Sebagai Posisi Seks Terburuk
- Lebih Seru, Yuk Coba Seks Pagi Hari Sebelum Aktivitas
- Mengapa Pria Lebih Sering Mencapai Kenikmatan Seksual Ketimbang Perempuan?