Banyaknya kebutuhan kredit hal inilah yang memunculkan inovasi diari Financial technology (Fintech) peer to peer lending (P2P). Melalui Fintech ini, kamu bisa melakukan pinjaman online. Syarat yang mudah, membuat pinjaman online ini banyak diminati. Nah, karena basisnya adalah online wajar jika kamu harus berhati-hati sebelum setuju melakukan pinjaman online.
Banyaknya kasus penipuan dan tindakan kurang nyaman dari pemberi pinjaman online ini membuat kamu harus lebih waspada. Pastikan pemberi pinjaman online aman. Ladies, berikut ini adalah tips buat #JagainKamu dari penipuan berkedok pinjaman online. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
- Sebelum melakukan pinjaman online, pastikan kamu menelusuri lembaga pembiayaan yang kamu pilih sudah terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan. Jika sudah terdaftar, maka lembaga kamu pilih sudah aman.
- Sedikit membutuhkan waktu lama dengan mengecek mekanisme pinjaman saat mengajukan pinjaman online tidak ada salahnya kamu lakukan. Penyedia pinjaman online yang resmi tidak akan segan memberikan informasi mengenai bunga, batas pelunasan dan simulasi angsuran.
- Aturan bunga yang dibuat sesukanya. Semakin lama menunda pembayaran, peminjam dipaksa menanggung bunga yang luar biasa besar. Bunga yang terus menerus menjerat ini terus menghisap peminjam sampai nilai utang jadi membengkak.
- Jangan malas untuk mengecek alamat kantornya. Yang perlu kamu ketahui penyedia jasa keuangan yang resmi pasti memiliki alamat kantor yang jelas. Pastikan kamu mengecek kebenaran alamat yang diberikan, waspadalah jika situs penyedia pinjaman online hanya menampilkan nomor telepon tanpa informasi alamat kantor. Bisa jadi lembaga tersebut palsu.
- Meskipun terkesan sepele, tidak ada salahnya kamu mengecek keamanan alamat websitenya. Alamat website yang aman berawalan “https”, bukan “http”. Huruf "s" ini menandakan alamat website telah melalui proses pengamanan. Selain itu kamu juga dapat memastikan alamat websitenya ada gambar gemboknya atau tidak. Jika ada maka alamat website penyedia pinjaman online tersebut aman.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Financial Technology (Fintech), Aman Enggak?
Selain kelima hal di atas, pastikan saat mengunduh aplikasi pinjaman online kamu memperhatikan hal apa saja yang kamu setujui aplikasi cari tahu dari kamu. Permission seperti mengecek no kontak, riwayat panggilan dan sms seharusnya tidak perlu kamu setujui. Well, beberapa aplikasi Fintech meminta persetujuan untuk membaca sms adalah untuk memudahkan kamu dalam mengisi kode otorisasi yang dikirim melalui sms. Sedikit ribet dengan mengisinya secara manual tidak menjadi soal bukan?
Sekarang terbayang kan, bagaimana awal mula beberapa penyedia pinjaman online ini menagih pinjaman kamu hingga ke kerabatmu? Karena mereka memang memiliki akses untuk ke sana. Jadi jika tidak ingin terjadi padamu, pastikan saat mengunduh aplikasi, kamu membaca syarat dan ketentuannya dengan bijak. Tentu kamu tidak ingin direpotkan dengan teknologi yang seharusnya memudahkanmu bukan? Semoga informasi ini bermanfaat.
(vem/apl)