Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.
***
Aku adalah pejuang kanker yang saat ini masih tinggal di rumah mertua dengan suami dan anak yang masih berumur 2 tahun 4 bulan. Keseharianku tidak pernah lepas dari mengurus anak yang lagi lincah lincahnya, menjaga dan memperhatikan ibu mertua yang sudah susah berjalan bahkan sering sakit serta mengurus kebutuhan suami. Aku sangat menyayangi mereka dan kebahagiaanku adalah melihat mereka sehat khususnya anakku memiliki tumbuh kembang yang baik.
Aku tidak mau dia kehilangan kasih sayang seorang ibu sehingga semaksimal mungkin aku meluangkan waktu, mencurahkan kasih sayang, memberikan makanan minuman kaya nutrisi yang terbaik untuk anakku Mora, walaupun saat ini aku pun berjuang untuk melawan kanker di tubuhku.
Salah satu wujud perhatianku buat mereka adalah memasak makanan yang sehat. Setiap hariku dimulai dengan belanja ke warung, berbelanja ikan, sayuran dan buah-buahan segar. Selesai berbelanja aku langsung memasak untukku sendiri dan anakku, lalu memasak untuk ibu dan bapak mertua serta menyiapkan bekal untuk dibawa suami ke kantor. Aku pastikan setiap hari suamiku membawa bekal makan siangnya dan juga air minum. Aku tidak mau dia makan sembarangan di luar kalau tidak terpaksa, aku mau suamiku sehat selalu karena aku masih butuh dia untuk mendampingiku dan menyemangatiku sebagai cancer survivor.
Selesai beres masak-memasak aku membuat jus untukku karena setiap hari minimal aku minum jus tiga kali belum lagi ditambah rebusan daun sirsak, air kacang hijau dan juga camilan yang dikukus. Tidak lupa aku juga menyiapkan jus untuk ibu dan bapak mertuaku. Selanjutnya, aku fokus untuk mengurus anakku dimulai dengan memberi makan, memandikannya, membawanya jalan-jalan keliling komplek kemudian lanjut menemaninya bermain di rumah. Terkadang letih tapi melihat senyum anakku, mertuaku, dan suamiku sudah membuatku bahagia. Bahagia karena masih bisa melayani dan berperan sebagai ibu, istri, dan menantu yang baik untuk mereka yang kusayangi walaupun dengan kondisiku saat ini.
Tanpa pembantu, aku dan kami yang berada di rumah harus melakukan semuanya. Oleh karena itu, aku harus kuat dan menjaga kesehatanku sendiri untuk bisa memastikan anak, ibu mertua, dan suami juga sehat. Apapun yang dilakukan asalkan dengan sukacita dan hati yang gembira tidak akan memberatkan dan anggap saja sebagai bagian dari terapiku untuk bisa sembuh.
Selain itu aku juga membuat diriku tetap produktif dan menghasilkan karya, selain menerima job make up aku juga mengikuti seminar-seminar kesehatan, kecantikan, serta pengembangan diri untuk menambah wawasan dan juga pertemanan. Mengikuti seminar-seminar tersebut memampukan aku membuka mata hatiku bahwa terkadang ketika aku bertemu orang lain yang tidak seberuntung aku membuatku lebih banyak lagi bersyukur. Dan jikalau aku bertemu dengan orang yang lebih baik dariku, aku jadikan itu sebagai semangat dan motivasiku untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik melalui pertolongan dan bimbingan Tuhan. Dengan begitu aku tidak sibuk meratapi nasib atau mengasihani diri sendiri yang justru akan membuatku semakin terpuruk dan bahkan dapat memperlambat proses pemulihanku.
Perbedaan mendasar yang kurasakan saat ini adalah aku punya waktu luang karena telah resign dari tempat kerja, namun bukan berarti kesempatan untuk membuang-buang waktu. Justru aku semakin terpacu untuk mencoba hal-hal baru di luar kebiasaanku, di luar zona nyamanku yang bisa menggali sisi kreativitasku. Salah satunya adalah mengikuti kuis-kuis di Instagram, dan syukurnya aku banyak mendapatkan teman dan hadiah melalui kegiatan tersebut. Dengan begitu aku bisa membantu keuangan suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami.
Passion yang aku pilih sebagai seorang make up artist (MUA) sepaket dengan konsekuensinya. Bangun subuh pukul 2 atau 3 sudah biasa karena aku harus tiba pukul 4 atau 5 di rumah klien. Berat memang apalagi harus meninggalkan anakku yg masih tidur pulas, tapi aku harus tetap melaksanakannya karena ini adalah pilihanku dan sekaligus hobiku. Hobi yang mampu membuatku bahagia dan menghasilkan uang untuk membantu menopang perekonomian keluargaku. Dan satu hal yang paling penting dan tidak kalah membahagiakannya saat melihat senyum bahagia dan puas dari klien. Aku merupakan seseorang yang mendapat tempat istimewa di hari bahagianya dan hasil karyaku akan diabadikan melalui video dan kamera yang akan dia lihat dan kenang dalam hidupnya.
Selain menjaga hati dan pikiranku tetap gembira aku juga harus terus menjaga kesehatanku sendiri. Memang sih setelah 8 kali kemoterapi mempengaruhi siklus datang bulanku. Awal kemoterapi banyak yang bilang ke aku kalau nanti tidak bakalan hamil lagi dan juga tidak datang bulan. Dan aku bersyukur banget sampai saat ini aku masih datang bulan walaupun tidak teratur, terkadang 3 bulan sekali atau kadang 1 bulan sekali. Tapi aku tidak perlu khawatir setidaknya aku masih mengalami menstruasi. Nah, kalau udah datang bulan aku bahagia banget, aku merasa kalau aku masih subur dan kadar hormon di tubuhku masih baik. Untuk itu aku sangat berhati-hati dalam memilih pembalut karena sangat berkaitan erat dengan kesehatan organ kewanitaanku. Pilihanku jatuh pada Softex Daun Sirih, pembalut yang alami dan sudah teruji kualitasnya, ini yang selalu jagain aku dan juga #jagainkamu sahabat-sahabat perempuanku.
Walaupun untuk kembali hamil kemungkinannya kecil, sejujurnya aku sudah pasrah karena aku sudah memiliki putri yang pintar dan cantik rupa dan hatinya juga suami yg sangat perhatian dan menerimaku apa adanya. Juga ibu mertuaku yang sangat peduli terhadapku, suami dan anakku. Aku sehat maka ibu mertua, suami, dan anakku harus lebih sehat lagi. Aku mencintai kalian selalu dan selamanya.
- Untuk Suamiku Tersayang, Tetaplah Bersamaku dalam Suka dan Duka
- Putriku Bukan Anak Down Syndrome, Potensinya Lebih Hebat dari Kelemahannya
- Bila Masalahmu Terasa Berat, Ada Tuhan yang Kapan Saja Bisa Diajak Curhat
- Bila Niat Hijrah Cuma untuk Menarik Perhatian Pria, Hati Akan Sakit Sendiri
- Salat Jadi Penolong Pertamaku untuk Sembuh dari Fobia Menakutkan Ini