Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.
***
Menjadi perawat adalah profesi yang sangat membutuhkan keikhlasan dan kesabaran. Selama 24 jam secara bergantian dalam shift perawat harus menjaga pasien–pasien di rumah sakit. Menjaga pasien lansia yang kadang untuk sekadar bangun dan ke toilet saja tidak bisa. Menjaga pasien yang mengeluh kesakitan hebat di tengah malam. Bahkan menjaga pasien anak–anak yang terkadang melihat bayangan perawat saja sudah menangis. Memastikan semua obat dan terapi diberikan dengan baik dan tepat waktu. Menjaga orang–orang yang bahkan belum pernah dikenal, dengan perhatian yang tulus. Bukan hanya dengan alasan fulus, tapi rasa bahagia ketika melihat mereka kembali tersenyum ceria.
Seringkali menjadi perawat mengharuskan untuk tetap bekerja ketika ada keluarga yang sedang sakit. Sebagai anak kadang merasa sedih karena tidak bisa merawat dan menjaga orangtua yang sakit di rumah. Justru karena harus menjaga orangtua dari orang lain yang sedang dirawat di rumah sakit. Kalau dikatakan sedih tentu sangat sedih, karena tidak bisa menjaga orang–orang terdekat dan tersayang karena tugas. Keikhlasan dan kesabaran kuncinya, saya selalu percaya ketika saya menjaga pasien–pasien saya dengan penuh tanggung jawab dan perhatian agar mereka lekas sembuh. Di saat yang sama Tuhan juga sedang menjaga orang–orang yang saya sayangi.
Seorang perawat bukan hanya harus menjaga kesehatan orang lain, terlebih penting lagi adalah menjaga kesehatan diri. Akan aneh rasanya kalau sebagai perawat sibuk menjaga orang lain agar tetap sehat namun dirinya sendiri sakit. Area rumah sakit adalah tempat yang paling banyak terdapat paparan kuman. Sedikit saja daya tahan tubuh lemah, maka dengan mudah terkena berbagai macam penyakit. Bila sakit yang dialami bisa rawat jalan, seringkali tetap harus bekerja menjaga pasien di rumah sakit. Maafkan, bila perawat harus memakai masker, sarung tangan atau alat pelindung diri lain. Bukan karena perawat merasa jijik dengan pasiennya namun untuk menjaga agar pasien tidak terpapar kuman. Perawat sendiri juga bisa menjaga dirinya untuk siap melaksanakan tugasnya.
Kerja keras perawat dalam menjaga kondisi pasien agar lekas pulih mungkin sangat berat. Namun kalau orang lain yang tidak dikenal saja dijaga apalagi kamu. Aku pasti selalu akan menjagamu sebisaku. Pesanku jangan pernah iri dengan pasien–pasienku karena demi bisa menjaga mereka aku melewati jalan yang panjang dan penuh pengorbanan. Aku pun harus disumpah di bawah kitab suci akan selalu melakukan hal yang terbaik demi kesehatan pasien–pasienku. Percayalah, jika aku bisa melaksanakan tugasku menjaga dan merawat pasien-pasien.
Aku juga akan berusaha dengan keras untuk menjagamu dan menjaga hatiku untukmu. Akan aku buktikan bahwa memiliki istri seorang perawat adalah hal terindah, pasien yang tidak dikenal saja dijaga apalagi kamu orang yang aku sayang.
- Nikah Muda Tersiksa Lalu Menjanda, Saking Stresnya Sampai Ingin Bunuh Diri
- Salat Jadi Penolong Pertamaku untuk Sembuh dari Fobia Menakutkan Ini
- Memaafkan Itu Mudah, Tapi Jangan Harap Keadaan Bisa Kembali Seperti Semula
- Pria yang Bertindak Kasar dan Ketahuan Selingkuh Tak Layak Dipertahankan
- Gagalnya Sebuah Hubungan Pasti Akan Digantikan dengan Jodoh yang Lebih Baik
(vem/nda)