Fimela.com, Jakarta Meski hadir tanpa panggung musik yang selalu mendapatkan perhatian dan membawa banyak pengunjung, Jakcloth 2018 terbilang sukses mendatangkan pecinta fashion untuk hadir berburu busana favorit mereka.
Keputusan ini awalnya diragukan banyak pihak namun ternyata Jakcloth 2018 membuktikan bahwa panggung musik bukanlah satu-satunya alasan masyarakat datang ke Jakcloth.
“Banyak pihak mempertanyak analasan kami meniadakan musik di Jakcloth 2018, tujuan kami ingin agar pengunjung focus terhadap produk yang dijual, kami ingin pengunjung yang datang fokus untuk berbelanja, bukan menonton pertunjukkan musik,” kata Ucok Nasution CEO Jakcloth kepada Fimela, Rabu (12/12).
Hal ini menjadi bentuk konsistensi Jakcloth mendukung perkembangan industri fashion lokal. Jakcloth diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berbelanja dan menggunakan prodduk fashion dari brand anak negeri.
Optimis tidak akan kehilangan pengunjung, dengan bermodal ide dan konsep yang baru, Jakcloth justru menuai hasil di luar prediksi, angka pengunjung yang justru semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Puncaknya diprediksi di penghujung tahun lewat Jakcloth Year End Sale yang akan digelar pada 19-23 Desember 2018.
“Alhamdulillah jumlah pengunjung justru meningkat, tahun lalu masih ada panggung musik, event kita di 25 titik seluruh Indonesia pengunjungnya 1,3juta. Di tahun 2018, tanpa panggung musik terakhir catatan kami sudah lebih dari 1,5 juta pengunjung, belum termasuk JakCloth Year End Sale,” tambah Ucok.
Berbagai ide kreatif dituangkan dalam konsep Jakcloth, uniknya setiap event memiliki konsep yang berbeda-beda, seperti berbagai kompetisi yang melibatkan pelajar dan anak-anak muda, kuliner murah serba lima ribu, permak pakaian gratis, hingga diskon dan beragam hadiah.
Diskon di JakCloth Year End Sale 2018
Yang terdekat Jakcloth Year End Sale 2018 yang akan diadakan di Parkir Timur Senayan pada tanggal 19-23 Desember 2018 akan memberikan sesuatu yang istimewa. Jakcloth akan menghadirkan pengusaha-pengusaha clothing baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang dimodali Jakcloth untuk menjadi pengusaha.
Dalam rangkaian kegiatan CSR Jakcloth di tahun ini ada 42 institusi pendidikan yang di kunjungi JakCloth. Program School Clothing Preneur ini akan tetap dilanjutkan mengingat antusias masyarakat yang tinggiakan program ini. Harapannya akan tumbuh pengusaha-pengusaha clothing lokal untuk meramaikan industri kreatif Indonesia.
“Pengunjung Jakcloth itu 80 persen pelajar dan mahasiswa, kami ingin mengapresiasi mereka. Mereka benar-benar kita beri wadah dan merasakan gimana rasanya jadi pengusaha, jadi mereka punya pengalaman baru di Jakcloth, yaitu jadi penjual," tutup Ucok.