Sosok Putri Diana selalu berhasil menarik perhatian masyarakat dunia. Kecantikan parasnya dan kelembutan hatinya membuat Princess of Wales itu menjadi pujaan dan role model bagi banyak orangnya.
Menjadi seorang putri raja dengan berbagai fasilitas nyatanya tak membuat jiwa sosial Putri Diana luntur. Sebuah cerita menarik diangkat oleh laman BBC, Kamis (14/6). Tahun 1989, tepatnya bulan November, Putri Diana pernah berkunjung ke Indonesia. Ibu dari Pangeran William dan Harry ini mengunjungi beberapa tempat yang membutuhkan perhatian. Salah satunya ke Rumah Sakit Sitinala, Banten.
Dalam kunjungan ke rumah sakit tersebut, Putri Diana melakukan sebuah tindakan yang membuat banyak orang khawatir. Pasalnya, Diana duduk dan berjabat tangan dengan para penderita kusta yang dirawat di sana. Kusta memang salah satu penyakit yang ditakuti karena penularannya, bahkan penderitanya banyak yang dikucilkan. Tetapi, Diana tanpa ragu berinteraksi dengan para penderita kusta tersebut, bahkan menyentuh perban pasien.
Melihat tindakan Diana itu, The Leprosy Mission, salah satu organisasi yang mempunyai misi mengobati pengidap kusta, meminta Diana menjadi pelindung atau patronnya. Hal ini disambut baik oleh Diana yang menjadi patron The Leprosy Mission sejak tahun 1990 hingga kematiannya di tahun 1997.
Namun, tindakan Diana ini rupanya ditentang oleh Ratu Elizabeth. Tentu sikap ini membuat Diana kecewa. Ken Wharfe, pengawal Diana, mengungkapkan bahwa Diana terlihat sedih karena Ratu tidak menyukai keterlibatannya dengan pasien kusta (dan AIDS) dan menyarankan Diana agar terlibat dalam kegiatan yang 'lebih menyenangkan'.
Well, apapun intrik kehidupan sang Princess of Wales, setidaknya kita dapat mengambil hal baik dalam cerita ini. Bahwa bagaimanapun kelak tingginya jabatan yang kita panggul, seberapa terkenal dan kayanya kita, jangan melupakan mereka yang sakit dan terkucilkan. Semoga cerita ini menginspirasimu.
Sumber: Liputan6.com
(vem/wnd)