Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.
***
Aku adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Mungkin tidak banyak hubungan anak dan ibu seperti hubungan saya dan ibu. Kami sangat dekat, seperti sahabat. Ibuku sangat pandai menempatkan diri pada posisinya. Ada saatnya beliau menjadi sosok yang sangat tegas dan menakutkan buatku, ada saatnya beliau menjadi sosok teman, sahabat, dan sosok itulah yang lebih sering ada dalam diri ibuku.
Sering sekali kami bercanda gurau hingga mengundang rasa penasaran para tetangga, karena bercanda berdua tapi rasa satu desa. Kami main petak umpet bersama, kami saling mentertawakan satu sama lain, kami saling meledek. Dan begitu dekatnya kami.
Sejak SD sampai SMA bisa dikatakan tidak pernah aku jauh dari sosok ibu. Bahkan, ketika SMA pada saat teman-temanku memutuskan untuk ngekost, ibuku mengambil keputusan untuk menjadi ojek setiaku. Ya, memang selain karena kami tidak punya biaya untuk kost, kami juga tidak ingin merasakan kesepian satu sama lain, karena pada saat itu kakak saya sudah bekerja di jakarta.
Sekarang aku sudah memilki keluarga kecil sendiri, dan sudah memiliki anak juga. Aku baru sadar betapa luar biasanya ibu-ku mendidik kami.
Ibu adalah sosok nyata seorang wonder woman. Ibuku bukan ibu rumah tangga biasa, ia bekerja mencari nafkah untuk sekolah dan kehidupan kami sejak kecil, ia juga yang menyiapkan segala keperluan dan kebutuhan kami tanpa keluhan.
Cinta dan kasih sayangnya sangat besar. Hingga saya tidak pernah sedikitpun memiliki memori atau kenangan buruk tentang cara beliau mendidik kami. Kami sangat hormat kepada beliau, kami sangat takut menggores hati dan perasaan beliau.
Menjadi ibu itu harus kuat, harus tegar, harus sabar, harus pandai, harus cerdas, harus bisa menjadi guru, menjadi teman, sahabat, menjadi orang kepercayaan, dan menjadi segala-galanya tanpa keluhan.
Menjadi ibu itu tidak mudah. Menjadi ibu itu bukan perkara melahirkan, menyusui dan membesarkan saja. Menjadi ibu adalah tanggung jawab yang cukup besar dalam prosesnya. Karena apa yang ibu ajarkan walaupun sedikit itu yang akan tertanam pada jiwa anak. Ajarkan cinta, kasih sayang, sopan santun, tata kerama kepada anak-anak kita. Kelak sifat dan karakter yang baik pula yang akan anak-anak kita tanamkan kepada cucu-cucu kita.
- Mengidap Borderline Personality Disorder, Perasaan Hampa Ini Menyiksaku
- Nikah Muda Tersiksa Lalu Menjanda, Saking Stresnya Sampai Ingin Bunuh Diri
- Salat Jadi Penolong Pertamaku untuk Sembuh dari Fobia Menakutkan Ini
- Dikenalkan ke Keluarga Bukan Jaminan Hubungan Akan Berakhir di Pelaminan
- Curahan Hati Penyanyi Berhijab Bertubuh Gemuk: Bangun dari Mimpi Buruk
(vem/nda)