Ladies, penyakit ini biasanya ditemukan pada anak-anak. Beberapa orangtua memang pesimis dengan anak penderita disleksia, namun nyatanya mereka memiliki potensi yang sama untuk dikembangkan seperti anak-anak lain pada umumnya.
Memang tak ada hubungan antara disleksia dan juga tingkat kecerdasan si anak. Ada juga yang menyebutkan bahwa anak disleksia ini cenderung lebih kreatif karena lebih sering bekerja dengan menggunakan otak kanan mereka. Dikatakan bahwa sekitar 95% anak-anak disleksia dapat mengikuti program sekolah dengan baik. Dan selanjutnya, dapat menunjukkan progress dalam prestasinya.
5% lainnya memang mengalami kesulitan dalam membaca dan belajar. Mereka ini sebenarnya memiliki potensi sama seperti anak lain. Mereka hanya perlu untuk bertemu dengan orang yang tepat untuk mengembangkan potensinya. Dalam mengajarkan sesuatu pada anak disleksia diperlukan sedikit kreativitas dan harus pelan-pelan. Mereka tak bisa dipaksa untuk menerima informasi secepat anak lain pada umumnya.
Ada satu contoh yang menarik. Misalnya kita mengajari mereka untuk mengenal huruf. Kamu bisa menggunakan jembatan dengan mengidentikkan bentuk huruf tertentu dengan benda-benda yang ada di sekeliling mereka. Contohnya untuk huruf Y. Kamu bisa terlebih dahulu menggambarkan ketapel, baru menuliskan huruf Y di sebelahnya. Nah, mulai sekarang, kapanpun anak melihat ketapel, dia akan ingat bahwa itu adalah huruf Y.
Sekali lagi, anak disleksia memiliki potensi yang sama untuk jadi sosok yang sukses. Mereka hanya butuh cara lain untuk mengembangkan potensinya.
- Peluncuran Buku Wonderful Life, 'Anak Disleksia Juga Mampu Berprestasi'
- 5 Cara Atasi Diare Akut Pada Anak Sesuai Petunjuk WHO
- Waspada Mom, Jari Kaki Bayi Terlilit Seutas Benang Bisa Jadi Malapetaka
- Waspada Flu Singapura dan Tips Mencegah Anak Terbebas dari Risikonya
- Mengenal Difteri, Penyebab dan Gejalanya
- Anak Pengidap Kanker Makin Banyak, Ini Cara Menyembuhkannya