Sejak Minggu, 27 Mei 2018, video sekelompok anak-anak yang menyeberang sungai dengan berenang dan memanfaatkan sebatang pohon pisang viral di sosial media. Dilansir dari laman liputan6.com, sekelompok anak tersebut berasal dari Kampung Banoa, Desa Lasial, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Dalam video yang beredar, diketahui bahwa sekelompok anak tersebut adalah anak-anak usia sekolah dasar. Mereka merupakan siswa dan siswi di SD 193 Jenna, Sinjai.
Demi berangkat dan pulang sekolah, anak-anak ini harus berani menyeberang sungai dengan memanfaatkan pelampung dari sebuah batang pohon pisang kering. Setiap pagi, mereka akan antre di tepi sungai yang kemudian satu persatu menyeberang sungai dibantu beberapa orang dewasa setempat.
Pemandangan ini adalah pemandangan sehari-hari warga setempat. Mengingat kampungnya berada di seberang sungai, anak-anak harus tetap semangat untuk pergi sekolah dengan menyeberang sungai karena tidak adanya jembatan. Menurut laporan yang ada, SD 1934 Jenna merupakan satu-satunya SD yang paling dekat dengan Kampung Banoa.
Selain menyeberang sungai, sebenarnya ada jalan lain untuk sampai ke sekolah. Tapi, jalan tersebut harus ditempuh dengan jarak yang sangat jauh yakni sekitar 5 km dengan jalan kaki. Kalau anak-anak harus lewat jalan ini setiap harinya, mereka pasti akan terlambat ke sekolah setiap harinya.
Seorang warga mengatakan, "Ini sudah berlangsung sangat lama. Tak hanya anak-anak sekolah yang menyeberang sungai. Orang tua dulu juga akan menyeberang sungai ketika hendak ke pasar. Kalau hujan dan arus sungai deras, mereka tak ke pasar. Ada jalan lain, tapi jauh sekali. Kita harus mutar sekitar 5 km untuk sampai ke seberang. Anak-anak bisa telat."
Sejauh ini, sekitar 40 anak dari Kampung Banoa dan Desa Lasial adalah siswa di SD Jenna. Sejak berdirinya sekolah yakni tahun 1982, belum ada jembatan yang memudahkan siswa agar sampai di sekolah dengan nyaman. Laporan yang ada menyebutkan bahwa sebagian besar anak-anak dari Kampung Banoa menitipkan seragam dan alat sekolah mereka di rumah warga dekat sekolah agar seragam dan alat sekolah tersebut tidak basah.
Untuk pembangunan jembatan sendiri rencananya pemerintah daerah akan melakukan pembangunan tahun ini. Namun, itu semua masih menunggu dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Kali ini semua pihak setempat juga berharap bahwa pembangunan jembatan bisa segera direalisasikan dan bukan hanya rencana.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sinjai, Andi Fajar Yanwar juga membantah jika ada yang menyebutkan bahwa di sana belum pernah dibangun jembatan. Dulu sudah pernah dibangun jembatan hanya saja jembatan tersebut roboh dan hanyut.
- Ikut Ujian Masuk Perguruan Tinggi Sambil Gendong Bayi, Kisah Ibu Ini Viral
- Guru di Ghana Ubah Papan Tulis Jadi Layar Komputer, Kisahnya Bikin Bangga
- Menyeberang Jembatan Rusak Untuk Sekolah, Kisah Ayah & Anak Ini Viral
- Demi Sekolah, Dua Gadis Ini Rela Tempuh Jalur Berbahaya Setiap Hari
- Saat Anak (Tak) Belajar Toleransi dan Empati di Sekolah
(vem/mim)