Generasi Milenial Suka Tinggalkan Pekerjaan dalam 2 Tahun, Ini Alasannya

Fimela diperbarui 26 Mei 2018, 12:00 WIB

Punya pekerjaan tentu menjadi hal yang sangat didambakan setiap orang. Punya penghasilan tetap dan menekuni satu pekerjaan hingga menjadi benar-benar ahli dalam pekerjaan tersebut adalah tujuan setiap orang, dulu. Namun sayangnya, menggeluti satu pekerjaan saja dalam jangka waktu lama sepertinya bukan gaya anak sekarang.

Nyatanya, generasi milenial lebih memilih meninggalkan pekerjaan hanya dalam 2 tahun saja. Dikutip dari Independent pada Jumat (25/5/2018), sebuah survei menemukan bahwa generasi milenial memiliki kebiasaan meninggalkan pekerjaan dalam waktu dua tahun karena memiliki keinginan melakukan pekerjaan di tempat yang inklusif dan beragam.

Survei dilakukan oleh Deloitte pada 10 ribu kaum milenial, dan menemukan poin-poin yang dimiliki perusahaan untuk membuat milenial ini bertahan dan apa yang membuat mereka memutuskan untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

Ternyata, bukan hanya faktor gaji saja yang menjadi pertimbangan bagi kebanyakan kaum milenial, namun kepercayaan terhadap etika perusahaan swasta juga mudah hilang di mata generasi milenial.

Sebanyak 43 persen dari generasi milenial berencana untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam dua tahun. Sementara, hanya 28 persen yang memiliki rencana untuk tetap setia bekerja di perusahaan lama.

Sebanyak 17 persen di antaranya meyakini bahwa bisnis masih berperilaku dengan cara yang etis. Sedangkan 16 persen justru meyakini bahwa fokus perusahaan adalah agenda mereka sendiri bukan mempertimbangkan masyarakat secara umum.

Tidak mengejutkan, karena berdasarkan sebuah laporan, 51 persen perusahaan hanya memikirkan laba dibanding kesejahteraan karyawannya. Ini yang membuat para milenial merasa para pemimpin bisnis menempatkan terlalu tinggi agenda perusahaan tanpa mempertimbangkan kontribusi mereka pada masyarakat luas.

Sedangkan generasi masa sekarang punya tujuan bekerja untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Itulah mengapa perusahaan juga perlu memperhatikan isu-isu seperti keragaman, inklusif, dan fleksibilitas agar bisa mendapatkan kepercayaan generasi milenial jika ingin mereka tetap bekerja lebih dari dua tahun saja.

Jadi, dengan kata lain, jika generasi milenial merasa bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik di tempat lain dan mereka bisa diperlakukan lebih baik di tempat tersebut, mereka tidak akan pikir panjang untuk meninggalkan pekerjaannya saat ini. Ternyata itu dia alasannya ladies.

Sumber: Liputan6.com

(vem/feb)
What's On Fimela